REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 56 persen dari 1.004 responden masyarakat Indonesia yang mengikuti survei Indeks Kesehatan dan Kesejahteraan 2010 oleh Philips mengaku merasa sehat. "Laporan Indeks Philip ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia serta memahami persepsi dan perilaku masyarakat terkait dengan kesehatannya," kata General Manager Philips Healthcare, PT Philips Indonesia, Teguh Purwanto saat merilis hasil survei itu di Jakarta, Selasa.
Survei itu dilakukan terhadap 1.004 responden dari seluruh Indonesia melalui telepon dan hanya mengumpulkan data mengenai persepsi masyarakat Indonesia terhadap kesehatannya, bukan survei terhadap kondisi kesehatan seseorang sebenarnya.
Survei itu juga dilakukan terhadap 29 negara lain diberbagai bagian dunia untuk melihat perbandingan dari persepsi masyarakat terhadap kesehatan mereka antara lain di Singapura, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Australia, Spanyol, Prancis, Inggris, Brazil, Jepang dan AS.
Di Asia, Indonesia menduduki peringkat ketiga terhadap pertanyaan apakah seseorang merasa dirinya sehat dengan 56 persen responden menjawab iya, peringkat pertama diduduki Malaysia 71 persen dan Singapura 68 persen. Sementara tiga negara yang cukup rendah persepsi kesehatan dan kesejahteraan dirinya adalah orang Cina (34 persen), Inggris (38 persen), dan Jepang (38 persen).
Di Indonesia, peran keluarga dan teman memiliki pengaruh terbesar terhadap kondisi kesehatan seseorang dimana mayoritas responden menyebut berkumpul bersama teman dan keluarga merupakan salah satu pendukung dari kehidupan sehat mereka. "Orang Indonesia masih memegang prinsip kekeluargaan dimana memiliki hubungan harmonis dengan pasangan atau menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman merupakan salah satu cara untuk merasa bahagia dan sehat," kata Teguh.
Selain itu, orang Indonesia juga cukup banyak yang mengkonsumsi vitamin untuk mendukung kondisi tubuh mereka dengan lebih dari 52 persen responden mengkonsumsi vitamin dari berbagai jenis. "Kebanyakan orang Indonesia minum vitamin untuk lebih sehat. Dari survei, lebih banyak pria daripada wanita yang rutin mengkonsumsi vitamin," ujar Teguh.
Secara berturut-turut, orang Indonesia percaya bahwa kunci meningkatkan perasaan sehat dan sejahtera adalah menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga, mengkonsumsi vitamin/suplemen, bersantai di rumah, melakukan aktivitas religius, menekuni hobi, berkegiatan di luar ruangan, diet, konsumsi herbal dan pengobatan homeopati, pergi ke fasilitas kesehatan, menjadi sukarelawan, mengunjungi terapis atau ahli medis dan akupuntur.
Mantan ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kartono Muhammad menyebut faktor ekonomi dan kultural tiap negara ikut mempengaruhi hasil survei sehingga meskipun orang Indonesia mayoritas merasa sehat namun belum tentu benar-benar sehat. "Bisa jadi orang Indonesia tidak tahu bahwa dirinya tidak sehat atau orang Indonesia gampang puas dengan keadaan dirinya," katanya.
Sementara Ketua IDI Prijo Sidipratomo menyebut survei tersebut masih memiliki banyak kelemahan dalam metodologi dan seharusnya dapat ditingkatkan lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih representatif meskipun secara umum sudah mewakili apa yang diinginkan oleh pembuat survei. "Andainya ini dilakukan dengan metodologi baik, hasilnya tentu akan lebih baik lagi. Apalagi jika digabungkan dengan riset kesehatan dasar (riskesdas) yang dimiliki pemerintah kita," ujarnya.