Kamis 16 Dec 2010 10:11 WIB

Konsumsi Susu di Indonesia 11,7 Liter per Kapita

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Setiap tahun, konsumsi susu di Indonesia masih tergolong kecil, dimana hanya mencapai 11,7 liter per kapita. Spesialis Gizi Klinis, dr Samuel Oetoro, di Makassar, Rabu, mengatakan, meskipun tergolong cukup kecil, namun, jumlah tersebut sudah mengalami peningkatan dibanding tahun 2008.

"Pada tahun 2008, konsumsi susu di Indonesia hanya mencapai 7,7 liter per kapita," ucapnya.

Konsumsi susu di Indonesia masih tergolong rendah dibanding dengan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Vietnam, dan juga Thailand.

Dari data yang diperoleh, konsumsi susu di Malaysia jauh di atas Indonesia, dimana setiap tahun sudah bisa mencapai 30 liter per kapita, sedangkan Vietnam mencapai 12 liter per kapita.

"Konsumsi susu sangat penting untuk meningkatkan gizi seseorang, dimana susu sangat kaya dengan nutrisi, dan di dalamnya terdapat 400 komponen nutrisi yang memberikan manfaat khusus terhadap organ tumbuh manusia," terangnya.

Berkaitan dengan asupan gizi, saat ini angka kurang gizi di Indonesia masih mencapai 17,9 persen dan masih tergolong cukup tinggi. Kondisi ini, kata dia, membuat Indonesia masih berada pada urutan 111 dari 182 negara dalam Human Development Index.

"Salah satu penyebab Indonesia masih berada pada urutan ini adalah kita masih menghadapi begitu banyak masalah kesehatan terkait gizi kurang bahkan gizi lebih," terangnya.

Oleh karena itu, perbaikan status gizi pada generasi muda sangat penting, yaitu dilakukan dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan yang menjadi sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Susu, kata dia, merupakan sumber nutrisi terbaik, dan tidak hanya mengandung kalsium tinggi untuk tulang, namun juga mengandung lima hal tersebut. "Dengan begitu, susu berperan penting bagi perkembangan anak yang optimal dan juga bagi kesehatan dan vitalitas tubuh manusia untuk seluruh kalangan usia," tuturnya.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement