Kamis 30 Dec 2010 23:27 WIB

'Gara-gara Subsidi BBM, Warga Jadi Kurang Olah Raga'

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Stevy Maradona

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Ketua community bicycle Surabaya, Bambang Hartoto, mendukung penuh jika pemerintah mencabut subsidi BBM. Menurutnya, sekitar 93 persen BBM bersubsidi dipakai oleh pemilik kendaraan pribadi. Sisanya 3 persen untuk angkutan umum dan 4 persen angkutan orang.

Melihat itu, Bambang menilai kebijakan pemerintah selama ini menyuburkan pemakaian kendaraan pribadi yang boros BBM. Yang tak kalah pentingnya, sambung Bambang, angkutan umum yang sebenarnya efisien dan membuat tubuh menjadi sehat, seperti sepeda dan jalan kaki, menjadi tak popular dan mati secara perlahan-lahan.

Bambang melanjutkan, akibat kebijakan pemerintah yang memanjakan pemilik kendaraan membuat masyarakat semakin jarang beraktivitas. Berdasarkan penelitian yang dibuatnya, hampir 50 persen masyarakat Indonesia tidak aktif bergerak sebab setiap bepergian memilih naik kendaraan, lebih 90 persen kurang makan sayur, yang menandakan jauh dari pola hidup sehat.

“Itu karena harga BBM sangat murah. Masyarakat tak suka naik sepeda, apalagi jalan kaki sebab gengsi. Sehingga membuat kualitas kehidupan masyarakat merosot drastis,” jelasnya.

Jika keadaan itu tak berubah, lanjut Bambang, sesuai penelitian yang dibuatnya maka pada 2055 karyawan seluruh bank di Jatim yang sehat hanya 4 persen (85 orang). Sisanya alias 86 persen tidak sehat bukan karena susah, tapi kegemukan akibat malas bergerak

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement