REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN--menurut data di Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, tujuh bayi di wilayah Kalimantan Selatan telah terinfeksi virus HIV/AIDS. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimatan Selatan, Drg Rosihan Adhani, di Banjarmasin, Minggu (9/1)menuturkan, bukan hanya orang tua tapi anak-anak dan bayi juga bisa terserang virus mematikan tersebut.
Tujuh kasus bayi yang terinfeksi virus HIV/AIDS tertulari ibunya yang masih dalam masa menyusui dan ibu tersebut rupanya telah terinfeksi virus HIV/AIDS. Dengan ibu yang terjangkit virus HIV/AIDS maka otomatis saat menyusui bayi langsung tertular virus tersebut kepada bayi itu melalui air susu.
Rosihan memaparkan penyebaran HIV/AIDS sebagian besar melalui hubungan seksual 35 dari 63 kasus, injeksi Narkoba 16 kasus dan perinatal (bayi yang terjangkit ibunya) tujuh 7 kasus.
Secara kumulatif perhitungan 2010 HIV mencapai 138 kasus dan AIDS 63 kasus tersebar dibeberapa kabupaten di Kalsel. Dilihat dari fakta itu diperkirakan penyebarluasan virus mematikan itu terjadi di daerah yang padat penduduk dengan aktivitas tinggi sehingga penyebarannya sulit dideteksi serta dilakukan kontrol.
Selanjutnya, wilayah penyebaran tertinggi kasus HIV terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu 52 dari 138 kasus, di Kota Banjar Baru dan Banjarmasin masing-masing 34 dari 23 kasus. "Kalsel saat ini untuk penyebaran HIV/AIDS masuk kategori tinggi dan itu terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kota Banjar Baru dan Banjarmasin," terangnya.
Rosihan mengimbau masyarakat Kalsel agar bisa ikut membantu pemerintah menekan angka kasus HIV/AIDS dengan selalu menggunakan alat kontrasepsi (kondom) bila berhubungan seks dan jauhi Narkoba.
Selain itu pihaknya juga terus gencar melakukan sosialisasi terkait penularan virus mematikan itu agar pada 2011 angka kasus HIV/AIDS bisa menurun dan malah bisa terbebas dari virus tersebut.
"Kita mengimbau masyarakat Kalsel agar mendukung pemerintah untuk menekan angka pertumbuhan virus mematikan itu diantaranya dengan selalu menggunakan kondom dan jauhi Narkoba," harapnya. Untuk diketahui, kasus HIV/AIDS di Kalsel saat ini dinilai tinggi dan untuk ditingkat nasional, Kalsel menduduki peringkat ke 23 dari 33 provinsi di Indonesia.