Rabu 12 Jan 2011 03:25 WIB

Kampanye Anti-Rokok Lebih Efektif Pakai Gambar

Rep: Prima Restri/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA ---  Banyak penelitian menunjukkan bahwa peringatan kesehatan berbentuk gambar lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman tentang resiko merokok daripada bentuk tulisan. Namun di Indonesia peringatan berbentuk gambar atau disebut pictorial health warning (PHW) hingga saat ini belum diterapkan.

Dekan FKM UI, Bambang Wispriyono, dalam sambutannya dalam seminar bertema ''Peringatan Kesehatan Berbentuk Gambar, Mendorong Kemandirian Untuk Hidup Sehat'' memaparkan jatuhnya korban adiksi rokok sulit dibendung ketika masyarakat tidak mendapatkan informasi dan edukasi yang jelas dan jujur.''Informasi yang cukup membuat masyarakat mampu mengambil keputusan terbaik bagi dirinya,'' tutur dia di Jakarta, Selasa (11/1). Edukasi dan informasi itu termasuk peringatan bergambar.

Di Singapura akibat penetapan peringatan berbentuk rokok dalam bugkus rokok, 1 dari 6 perokok mengaku mereka tidak lagi merokok di depan anak anak. Sementara di Thailand, lebih dari 50 persen mengatakan peringatan kesehatan bentuk gambar membuat mereka berpikir tentang risiko kesehatan.

Sedangkan hasil studi Pusat Penelitian Kesehatan UI, jelas Bambang menunjukan hampir 50 persen responden tidak percaya akan isi peringatan bahaya rokok yang berlaku saat ini dengan alasan tidak terbukti. Dan sekitar 26 persen perokok mengaku peringatan itu tidak memotivasi mereka untuk berhenti merokok kendati percaya dengan pesan peringatan. Dan responden sisanya tidak bisa berhenti karena kecanduan.Di sisi lain studi itu juga memaparkan bahwa sepertiga jumlah perokok menginginkan gambar yang informatif dan lebih menyeramkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement