Kamis 13 Jan 2011 21:34 WIB

PMI Kota Malang Kekurangan 10.000 Kantong Darah

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang, Jawa Timur, kekurangan sekitar 10 ribu kantong darah untuk berbagai golongan. Sekretaris PMI Cabang Kota Malang Tris Surya Hadi, Kamis (13/1) mengatakan, idealnya jumlah persediaan darah di PMI dalam satu kota atau wilayah minimal 2,5 persen dari jumlah penduduk di daerah tersebut.

"Sebenarnya animo warga Kota Malang sendiri untuk mendonorkan darahnya sudah cukup bagus, namun kebutuhan darah terus meningkat, sehingga persediaan darah yang ada di PMI kadang tidak dapat memenuhi," katanya.

Hal itu disebabkan PMI Cabang Kota Malang tidak hanya memenuhi kebutuhan darah di 24 rumah sakit yang ada di Malang Raya (Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang) saja, tetapi juga melayani wilayah lain di Jawa Timur, seperti Pasuruan, Blitar, Tulungagung serta Trenggalek. Sehingga, lanjutnya, persediaan darah di PMI Kota Malang memang sering tidak mencukupi kebutuhan masyarakat setempat, karena PMI daerah ini juga mencukupi stok darah di daerah lain.

Oleh karena itu, kata Tris, PMI setempat selain membuka loket donor darah di kantor PMI Jalan Buring Kota Malang juga akan membuka sekaligus mengefektifkan gerai donor darah di Malang Olympic Garden (MOG) pada Sabtu (15/1) mendatang.

Menurut rencana pembukaan gerai donor darah di MOG tersebut dibuka dan diresmikan oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla. Gerai donor darah di MOG dan di luar kantor PMI tersebut merupakan yang ketiga di Jatim setelah di Surabaya.

"Kalau gerai donor darah yang dibuka di mal itu nanti berhasil dan mampu menambah stok darah di PMI, nanti akan kami kembangkan gerai donor di lingkungan perguruan tinggi. Sebagai langkah awal kami sudah membidik Universitas Islam Negari (UIN) Maulana Malik Ibrahim," ujarnya.

Kebutuhan darah (distribusi darah) di PMI Kota Malang rata-rata mencapai 3.000 kantong (ampul) setiap bulan.

Untuk mencukupi kebutuhan tersebut berbagai upaya dilakukan PMI setempat terutama menggelar aksi donor darah di perkantoran, kampus dan tempat-tempat umum termasuk mal.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement