REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Palang Merah Indonesia Cabang Surabaya mendapatkan dana hibah senilai Rp1 miliar setiap tahun dari Wali Kota Surabaya untuk meringankan beban masyarakat miskin yang membutuhkan darah. "Dana hibah itu dialokasikan untuk kebutuhan PMI. Dana sebesar itu dapat digunakan untuk alokasi darah bagi warga miskin di Surabaya," kata Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Baktiono, Senin.
Menurut dia, besarnya alokasi anggaran ini cukup sepadan karena sesuai dengan data PMI masyarakat Surabaya merupakan pendonor aktif terbesar di Jawa Timur.
Bahkan untuk tingkat nasional, lanjut dia, hampir setengah dari keseluruhan warga di Jatim merupakan pendonor. "Sebanyak 75 persen penyumbang darah berasal dari Surabaya. Untuk itu cukup wajar jika kami berikan alokasi dana yang besar pula untuk PMI sebagai penunjang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Surabaya Budi Arifah mengatakan untuk masyarakat yang membutuhkan darah di PMI akan dikenakan biaya setiap kantong yakni mulai dari Rp200 ribu hingga Rp 300 ribu. Namun, harga ini tidak didasarkan atas jenis darah melainkan harga tersebut ditentukan dari jenis rumah sakit yang menaungi pasien.
"Untuk rumah sakit pemerintah, kami kenakan Rp 200 ribu dan untuk rumah sakit swasta kami kenakan Rp 300 ribu dari nilai semula Rp 350 ribu. Yang Rp 50 ribu dapat subsidi dari pemerintah," ujarnya.