Ahad 13 Mar 2011 21:00 WIB

PNS di Jambi akan Jalani Tes AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI-- Komisi Penanggulangan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi berencana akan mengecek darah seluruh pegawai negeri sipil di daerah itu.

Dihubungi di Kualatungkal, ibu kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Minggu, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tanjabbar, Dwikora Sulaksono mengatakan, tujuan pengecekan tersebut untuk mengetahui dan mendeteksi sejauh mana pengaruh penyakit AIDS di masyarakat khususnya kalangan pegawai di lingkup Pemkab Tanjabbar.

"Kami sudah membahasnya dengan Dinas Kesehatan setempat. Jika memang tidak ada itu lebih baik, namun apabila terbukti ada pegawai yang terkena penyakit itu naka bisa ditindaklanjuti sejak dini," ujarnya.

Rencana pengambilan sampel darah seluruh pegawai di Tanjabbar sudah dirancang sejak lama, namun baru tahun ini akan direlaisasikan. "Kami tinggal menentukan kapan waktu pelaksanaannya saja," katanya.

Ia menjelaskan, jika virus tersebut terdeteksi sejak dini maka perkembangan virus paling ditakuti di dunia itu bisa ditekan, sebab tidak banyak orang yang tahu gejala-gejala yang ditimbulkan. Tidak hanya para pegawai di Tanjabbar, KPA Tanjabbar juga berencana melakukan hal yang sama bagi seluruh remaja di daerah itu.

"Kami berharap ada kerja sama yang baik di masyarakat. Bukan untuk mencari siapa yang terkena penyakit, namun semata-mata demi kesehatan seluruh masyarakat," ujarnya.

Berdasarkan data di KPA Tanjabbar, jumlah pengidan HIV maupun AIDS di Jambi tercatat sudah mencapai 600 orang lebih. Khusus di Tanjabbar diperkirakan mencapai angka 130 orang lebih. "Angka tepatnya cukup sulit terdata, mengingat banyak masyarakat yang enggan melapor. Angka yang ada hanya data dari Dinas Kesehatan yang bersumber dari tiap rumah sakit," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement