REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pemberdaaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar meminta WNI dari Jepang yang telah tiba di Tanah Air untuk dipulihkan traumanya. "Saya kira WNI yang baru tiba dari Jepang, khususnya perempuan dan anak-anak mengalami trauma akibat bencana gempa dan tsunami yang melanda negara itu," kata Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Rabu (16/3).
Untuk itu, Linda akan berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait untuk mengadakan program "trauma healing" bagi para WNI yang baru tiba dari Jepang. "Khususnya bagi perempuan dan anak-anak, mereka sangat membutuhkan itu," ucapnya, menegaskan.
Linda juga meminta kepada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang untuk memprioritaskan perempuan dan anak-anak dalam proses evakuasi warga negara Indonesia yang masih berada di sana.
"Saya meminta pihak KBRI di Jepang benar-benar memerhatikan kondisi perempuan dan anak-anak WNI yang masih berada di sana," ujarnya, berharap. Dia juga menyampaikan rasa prihatin mendalam terhadap bencana gempa dan tsunami yang melanda Negeri Sakura tersebut.
Sementara itu, pada Selasa (15/3) sebanyak 99 Warga Negara Indonesia dari Jepang, tiba di terminal II-D Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Terkait hal itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri dan pihak terkait lainnya, untuk memastikan kondisi para WNI dari Jepang khususnya perempuan dan anak-anak dalam kondisi yang baik.