Rabu 23 Mar 2011 20:22 WIB

Menkes Minta Jaminan Jepang Terhadap Impor Makanan

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU--Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih meminta pemerintah Jepang menjamin produk makanan yang diimpor Indonesia tidak terkontaminasi radiasi nuklir pascabencana gempa dan tsunami. "Kita sudah meminta pihak otoritas negeri sakura itu untuk menjamin agar semua jenis produk makanan dan minuman yang diimpor Indonesia tidak terkontaminasi radiasi nuklir," kata Menkes Endang Rahayu kepada wartawan setelah mencanangkan "Bulan Peduli Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS di Bengkulu, Rabu.

Kementerian Kesehatan juga bekerja sama dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk meningkatkan pengawasan terhadap masuknya produk barang lainnya seperti kebutuhan pokok jenis komoditas sayur-sayuran dan daging dari negri sakura tersebut. "Itu terus kita lakukan kecuali produk yang kita impor sebelum bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang, tidak ada masalah," katanya.

Pemerintah Indonesia, katanya, mengantisipasi hal tersebut karena khawatir dampak buruk bagi kesehatan masyarakat akibat pencemaran radioaktif pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang yang mengalami kerusakan parah setelah dihantam gempa dan tsunami baru-baru ini. Pemerintah Jepang, lanjut dia, juga telah meminta warganya untuk tidak memakan 11 jenis sayuran yang ditanam dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Daiichi Fukushima yang dihantam gempa di Jepang timur laut, setelah kadar radioaktif ditemukan jauh melampaui batas aman.

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang menyebutkan, konsumen harus menghindari makan sayuran yang berpotensi terkontaminasi yang tumbuh di PLTN yang lumpuh itu, termasuk brokoli, kubis, bayam, dan kembang kol. Peringatan itu muncul setelah kementerian-kementerian tersebut melakukan konsultasi-konsultasi dengan Komisi Keselamatan Nuklir Jepang.

Kementerian itu mengatakan, sayuran-sayuran tersebut tidak boleh dikonsumsi untuk sementara waktu dan mencatat bahwa Federasi Asosiasi Koperasi Pertanian Nasional telah menghentikan pengiriman produk-produk berpotensi terkontaminasi itu mulai Senin. Menurut departemen kesehatan negeri tersebut, mengkonsumsi 100 gram sayuran yang paling terkontaminasi selama 10 hari adalah setara dengan menelan setengah jumlah radiasi seseorang yang akan terpapar dalam lingkungan alam dalam satu tahun.

Lebih dari 160 kali standar keselamatan caesium radioaktif yang terdeteksi dalam sayuran daun yang dikenal sebagai "kukitatena," menurut tes, sama dengan tingkat yodium radioaktif tujuh kali di atas batas aman di Prefektur Fukushima.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement