REPUBLIKA.CO.ID,Janda dua pekerja yang meninggal dalam ledakan anjungan pada tanggal 20 April di Teluk Meksiko, telah meminta Kongres AS agar menuntut pertanggungjawaban British Petroleum (BP) atas peristiwa tersebut. Mereka juga mendesak para anggota Kongres agar mencabut larangan pengeboran lepas pantai oleh Presiden Obama.
Courtney Kemp dan Natalie Roshto memberi keterangan pada hari Senin, di Lousiana dalam sebuah sidang sub-komisi penyelidikan. Kemp dan Roshto meminta hukuman berat dijatuhkan terhadap BP, yang menurut mereka, tidak mengacuhkan syarat-syarat keselamatan.
Keduanya mengatakan, suami mereka, sebelum anjungan tersebut meledak, menyampaikan dalam sebuah pembicaraan telepon kekhawatiran kedua pria tersebut akan keselamatan mereka. Tetapi, Kemp dan Roshto menyatakan tetap mendukung pengeboran lepas pantai.
Roshto mengatakan suaminya sangat membanggakan pekerjaannya, yang membuat suaminya tersebut mampu membayar biaya pendidikan perguruan tingginya. Kemp menambahkan bahwa pengeboran minyak menjadi salah satu dari sedikit cara bagi para keluarga dalam masyarakat pedesaan dekat pantai Teluk, untuk mencari nafkah.
Dua minggu lalu, Obama mengatakan akan memperpanjang larangan terhadap proyek pengeboran di laut dalam selama enam bulan untuk mencegah bencana lainnya.