REPUBLIKA.CO.ID, KETAPANG--Komunitas Burung Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, kembali menemukan burung langka di kabupaten itu. Burung ini dikenal dengan nama Indonesia Gajahan Timur atau dengan nama latin 'Numenius madagascarriensis', dan dalam bahasa Inggris disebut 'Far Eastern curlew'.
Menurut Abdurahman Al Qadri dari Komunitas Burung Ketapang, Ahad (11/7), burung Gajahan Timur tersebut ditemukan di tepi pantai Dusun Segak, Desa Sei Jawi, Kecamatan Matan Hilir arah selatan Ketapang.
"Saya bersama peneliti burung Indonesia dari Belanda berhasil mengabadikan burung air tersebut yang suka mencari makan di tepi pantai yang berlumpur," kata Abdurahman.
Sementara itu, pengamat burung dari Belanda Dr Bas van Balen menjelaskan bahwa belum ada catatan mengenai penemuan burung Gajahan Timur atau 'Numenius madagascariensis' di Kalimantan Barat.
Penemuan itu, kata Andurahman, menghapus teori tentang burung Berkik di Kalimantan Barat. Ia menambahkan temuan burung langka itu menjadi perhatian para pengamat burung (bird watching) se-Indonesia. "Menarik diteliti hasil temuan dari Komunitas Burung Ketapang itu," katanya menambahkan.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Ketapang Yudo Sudarto mengatakan sangat mengapresiasi temuan burung langka itu, meskipun organisasi Komunitas Burung Ketapang baru terbentuk. "Saya salut pada para pengamat burung Ketapang yang terwadahi dalam Komunitas Burung Ketapang," katanya.
Yudo menjelaskan bahwa temukan Komunitas Burung Ketapang itu sangat mengejutkan para pengamat burung nasional maupun internasional. "Kami berharap kekayaan dan keanekaragaman flora dan fauna Kabupaten Ketapang menjadi magnet tersendiri bagi turis lokal dan mancanegara dalam mempromosikan pariwisata daerah Ketapang," katanya.
Ditambahkan Yudo bahwa hobi mengamati burung di Ketapang memang baru. Ia berharap penemuan ini dapat menambah ilmu dan wawasan dan ilmu pengetahuan dalam pelestarian lingkungan hidup.