REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mencatat 69 persen hutan mangrove Pesisir Utara Jawa dan Bali Musnah. Koordinator program Kiara, Abdul Hakim pada siaran pers mengatakan rusaknya ekosistem mangrove disebabkan oleh limbah antropogenik daratan di sekitar pantai khususnya limbah industri.
"Buangan limbah berdampak pada hancurnya ekosistem mangrove," kata Abdul. Selain itu, konversi lahan pantai untuk kepentingan industri, kawasan perniagaan, dan permukiman mewah juga turut andil dalam hal ini.
Akibat hancurnya mangrove, "Nelayan jadi semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari_hari ditambah lagi TDL yang naik" ujarnya.
Di Sumatera Utara, Kiara menemukan hutan mangrove yang beralih fungsi menjadi perkebunan sawit. "Kementrrian Kelautan dan Perikanan harus segera memulihkan ekosistem hutan mangrove dan meningkatkan derajat hidup nelayan dan masyarakat pesisir," katanya.