REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Setidaknya tiga daerah di Indonesia digoyang gempa berkekuatan antara 5,4 dan 6,4 Skala Richter (SR) hari Selasa. Setelah gempa berkekuatan 5,4 SR menggoyang daerah Provinsi Lampung Selasa sore, gempa berkekuatan 6,4 SR juga menghantam sebagian wilayah Sulawesi Utara dan Maluku Utara pada malam harinya.
Informasi yang dihimpun ANTARA dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa Lampung terjadi sekitar pukul 15.03 WIB dan berpusat pada 141 kilometer Selatan Krui. Posisi gempa tersebut berada di 5,46 Lintang Selatan-103,93 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Pusat gempa berada pada 155 kilometer Barat Day aLiwa, Lampung: 177 kilometer Barat Laut Ujungkulon, Jawa Barat: 187 kilometer Barat Daya Tanjungkarang, Lampung: 323 kilometer Barat Daya Jakarta.
Sementara itu, warga kota Manado dan Ternate merasakan goyangan gempa berkekuatan 6,4 SR Selasa malam. Kepala Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Manado, Slamet S Raharjo, mengatakan, gempa yang dirasakan di Kota Manado terjadi pukul 19:08:26 WIB atau 20:08:26 WITA.
"Gempa yang terjadi tadi tidak berpotensi tsunami sehingga warga Manado tidak perlu khawatir dengan hal itu, dan boleh beraktifitas dengan normal kembali," katanya.
Posisi gempa yang berada di 1.26 LU - 126.38 BT dengan kedalaman 10 km itu berjarak 22 kilometer barat laut Ternate Maluku Utara atau 133 kilometer tenggara Bitung Sulawesi Utara, katanya. Menurut Staf Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate, Kalimi, gempa tektonik yang mengguncang sebagian wilayah Maluku Utara (Malut) pukul 21.08 WIT tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Sejauh ini, pihaknya belum memperoleh laporan tentang adanya korban jiwa dan kerusakan fisik akibat gempa tersebut. "Kami belum menerima laporan adanya korban jiwa maupun kerusakan fisik akibat gempa tersebut. Namun sesuai pengalaman, gempa dengan kekuatan seperti itu jarang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fisik," katanya.
Selain itu, kondisi lapisan tanah di Malut yang sangat kuat juga membantu memperkecil kemungkinan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan fisik kendati kekuatan gempa berada di atas enam SR, katanya.
Ia mengatakan, wilayah Ternate yang paling kuat digoyang gempa adalah Akehuda, Tafure, Dufa-Dufa, Sango dan Tarau.
Goncangan gempa tersebut sempat membuat panik sejumlah warga Ternate. Bahkan tidak sedikit yang berhamburan keluar rumah karena khawatir gempa itu merobohkan rumah mereka. "Saya tadi lagi nonton televisi. Tiba-tiba rumah saya bergoyang cukup keras. Saya dan keluarga lari keluar rumah karena pastikan bahwa getaran itu akibat gempa yang bisa saja merobohkan rumah kami," kata Abu Bakar.
Gempa tersebut juga membuat panik pejabat Pemprov Malut karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri kebetulan sedang berada di Ternate untuk kunjungan kerja selama dua hari. Presiden menginap di Hotel Bela Internasional namun tidak diketahui apakah gempa tersebut juga sempat dirasakan kepala negara.
Warga di sekitar Jati tempat Hotel Bela Internasional berada mengaku merasakan gempa tersebut. "Kami tadi sempat merasakan gempa tapi kami tidak tahu apakah penghuni Hotel Bela Internasional juga merasakan gempa itu," kata seorang warga yang tinggal di sekitar hotal tersebut.