Sabtu 21 Aug 2010 03:19 WIB

Hatta Minta Petani Waspadai Perubahan Iklim

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMANYU--Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengingatkan petani agar mewaspadai perubahan iklim secara ekstrem akhir-akhir ini karena dapat mempengaruhi permulaan masa tanam. "Kita telah merasakan perubahan iklim secara ekstrem pada Agustus, di Jakarta pun mengalami banjir," ujarnya saat melakukan kunjungan terkait panen raya di Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (20/8).

Hatta menekankan dalam menghadapi perubahan iklim, petani harus beradaptasi dengan melakukan mitigasi serta selalu berkoordinasi dengan para petugas penyuluh dari Kementerian Pertanian. "Dalam menghadapi iklim berubah-ubah kita beradaptasi karena tidak bisa dilawan, kemudian berkoordinasi dengan petugas penyuluh Kementan terkait info-info keadaan cuaca," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan situasi itu pemerintah juga akan membuat kebijakan pembagian benih kepada petani untuk mempercepat masa tanam. "Dengan memanfaatkan musim kering basah, di mana kondisi masih sering turun hujan, dan penanaman lebih awal, diharapkan dapat meningkatkan tambahan produksi pangan," ujarnya.

Selain itu, terkait dengan kesejahteraan para petani, Hatta mengharapkan segera dilakukan pendekatan ekstensifikasi dan intensifikasi seperti perluasan lahan serta irigasi untuk meningkatkan produktifitas para petani. "Kesejahteraan petani bagian dari ketahanan pangan. Saat ini ada lahan per hektare yan dapat menghasilkan enam ton, namun juga masih ada yang empat ton karena daerahnya belum terkena irigasi. Untuk itu irigasi penting untuk produktivitas," kata Hatta.

Ia menambahkan, pemerintah akan menyediakan infrastruktur pendukung di wilayah lumbung padi nasional, Indramayu, agar 7,4 hektare sawah terintegrasi dengan sistem irigasi. Menurut Hatta, pemerintah dalam meningkatkan produktivitas beras, juga akan terus memberikan subsidi benih dan pupuk organik.

"Kita juga menyiapkan konversi lahan dengan menyiapkan PP untuk penetapan lahan pertanian berkelanjutan," ujar Hatta. Ia menjelaskan, untuk menghilangkan ketergantungan terhadap beras dan ancaman perubahan iklim, juga perlu dilakukan kembali diversifikasi pangan demi mencari alternatif pengganti karbohidrat.

sumber : Ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement