Sabtu 04 Sep 2010 09:21 WIB

Menteri LH Imbau Kantor Jadi Eco Office

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mendorong dan mengimbau agar perkantoran menjadi "eco office" yang menerapkan manajemen mutu lingkungan dalam rangka pengurangan efek pemanasan global. "'Eco Office' sangat penting, merupakan bagian dari salah satu program pengurangan efek pemanasan global," kata Gusti Muhammad Hatta di Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikannya usai menyaksikan penyerahan sertifikat ISO 14001:2004 kepada Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) regional Sulawesi, Maluku dan Papua (Sumapapua) dari PT TUV Internasional Indonesia. PPLH regional Sumapapua merupakan lembaga pemerintahan yang pertama sekali memperoleh ISO 14001. Sementara di seluruh Indonesia telah diterbitkan sebanyak 403 sertifikat ISO tersebut.

Menteri menjelaskan bahwa penggunaan energi matahari sangat dianjurkan untuk penerangan alami sehingga pemakaian listrik bisa dikurangi. Menteri mencontohkan seperti di Bali, gubernurnya hanya memberikan izin bagi hotel yang menggunakan sedikitnya 10 persen energi matahari. "Di kantor Kementerian Lingkungan Hidup juga begitu, akan melakukan penghematan air, membuat biopori dan sistem resapan air tanah," tambahnya.

"Eco Office" adalah perkantoran yang menerapkan manajemen mutu lingkungan yang sesuai dengan standar internasional. Kegiatan "eco office" difokuskan pada efisiensi barang dan peralatan, efisiensi energi listrik dan BBM, efisiensi air baku dan air minum, penanganan limbah padat maupun cair, serta pengelolaan gedung dan fasilitas kantor, pengelolaan ruang terbuka hijau dan pengelolaan kendaraan kantor.

"Eco Office" sangat diperlukan karena setiap hari kantor menghabiskan kertas, air, listrik dan menimbulkan limbah domestik yang mencemari lingkungan. Penerapan "eco office" sejalan dengan Inpres Nomor 2 Tahun 2005 tentang penghematan air dan listrik. KLH juga sudah menerbitkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2009 tentang Kantor Peduli Lingkungan.

sumber : ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement