REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--DPD Partai Demokrat DKI Jakarta menggelontorkan uang sekitar Rp 400 juta untuk masjid di 43 kecamatan, selama Ramadhan. Adapun jumlah masjid yang dibantu di setiap kecamatan bervariasi antara 3 sampai 5 masjid. Tiap masjid mendapat bantuan sebesar Rp 2 juta.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Nachrowi Ramli, mengatakan, bantuan tersebut diberikan sebagai komitmen Partai Demokrat yang berideologi nasiolis-religius. Menurut dia, Partai Demokrat berusaha memadukan antara kebutuhan dunia dan akhirat. “Sebagai organisasi politik, Partai Demokrat berkepentingan menjaga konsolidasi. Namun, di sisi lain kita sebagai mahluk beragama juga berkepentingan untuk menjaga hubungan dengan Allah SWT. Istilah agamanya, kita memadukan konsep hablun minallah wa hablun minas,” kata Nachrowi, Ahad (5/9).
Selain membantu masjid, kata Nachrowi, Demokrat juga memberikan santunan untuk anak yatim piatu dan penjualan sembako murah hingga discount 60 persen kepada warga tak mampu. Nachrowi menegaskan, pemberian santunan dan penjualan sembako tersebut tak ada motif politik apapun. Karena itu, pemberian santunan dan penjualan sembako murah tak hanya dikhususkan kepada kader Partai Demokrat. “Jadi sasarannya warga umum, baik itu konstituen Demokrat atau bukan. Kita hanya ingin meringankan beban warga tak mampu saat menghadapi lebaran,” jelasnya.
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI, Sandy, mengatakan kegiatan tersebut sebagai langkah konkrit untuk memenuhi aspirasi masyarakat. Menurut dia, sumber pendanaan renovasi tersebut berasal dari 32 anggota FPD. “Dalam menyemarakkan Ramadan, kami akan merenovasi 44 masjid di semua wilayah,” kata Sandy.
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta ini mengungkapkan, kegiatan itu tidak hanya dilakukan oleh anggota yang beragama Islam. Anggota FPD non muslim pun dilibatkan, tapi jumlah sumbangannya tidak dipaksakan. Pihaknya menampik bantuan ini berbau politis meskipun didukung sejumlah elite Partai Demokrat. “Ini murni dari kesadaran para anggota dewan dan pengurus partai untuk berbagi di bulan puasa, tak ada tendensi apapun,” tegas anggota Komisi B DPRD DKI ini.