Sabtu 04 Dec 2010 02:18 WIB

Suhu Kerikil yang Keluar dari Perut Krakatau 1.000 Derajat Celcius

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN--Setelah sempat beberapa hari asap Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten berwarna putih, Jumat (2/12) kembali berubah berwarna hitam dan kelabu. Selain itu, keluar kerikil bersuhu 1.000 derajat Celcius.

"Asap Krakatau warnanya sama seperti semula, hitam kelabu, setelah sebelumnya sempat berwarna putih," kata kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Anton S Pambudi, Jumat.

Dia menjelaskan, warna hitam yang terjadi terhadap GAK merupakan fenomena biasa. "Kami masih menetapkan status GAK 'waspada' atau level II," ujarnya.

Pada status itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih melarang masyarakat atau turis untuk mendekat pada radius dua kilometer. "Kami masih melarang siapapun untuk mendekat pada radius dua kilometer, karena jika masuk diwilayah itu maka keselamatannya tidak terjamin, akibat terkena semburan material yang keluar dari perut GAK," katanya menambahkan.

Selain debu yang bersuhu di atas 600 derajat Celsius, juga batu serta kerikil bersuhu mencapai 1.000 derajat Celsius. "Kalau untuk ukuran batu yang keluar dari perut GAK bisa sebesar sepak bola, sementara itu untuk kerikil seperti kacang, dan jika terkena tubuh maka akan tembus dan bolong," katanya menjelaskan.

Diketahui, sejak tanggal 28 Oktober 2010, status GAK naik dari 'aktif normal' atau level I menjadi 'waspada'. Kegempaan yang terjadi masih fluktuatif, dan jika dirata-ratakan jumlahnya 600 sampai 700 kali.

sumber : Ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement