Kamis 16 Dec 2010 10:18 WIB

Ditemukan, Lokasi Patahan Gunung Pancar

Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Tim Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat berhasil menemukan lokasi patahan Gunung Pancar, Rabu siang setelah melakukan pendakian selama tiga jam dengan menyusuri jalan setapak. "Lokasi retakan atau patahan di Gunung Pancar terdapat di begian Selatan gunung blok Ciganteng dengan ketinggian 217 mdpl," kata anggota tim H. Kamaruddin. Pantauan ANTARA di lokasi, retakan yang ditunjukkan Haji Kamarudin, terlihat di titik pertama dengan panjang sekitar 50 meter dengan lebar rekahan sepanjang 1,5 meter dan kedalam lima hingga tujuh meter.

Lokasi retakan Gunung Pancar tersebar di empat titik, yang merupakan satu retakan dengan lokasi retak pertama retakan itu melebar ke lokasi-lokasi lain, dengan jarak satu sama lainya sekitar dua hingga tiga meter. "Jika ditotalkan keretakan ini sepanjang 150 meter," kata Kamarudin.

Retakan tersebut berupa patahan batu-batu besar yang terdapat di Gunung Pancar yang memiliki kontur bebatuan . Dari pantauan kasat mata, kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, bila hujan turun dapat menyebabkan longsor, karena di kawasan sekitar gunung jumlah pohon besar tidak banyak lagi ditemukan.

Sepanjang perjalan mendaki selama tiga, tim menemukan batang-batang pohon yang habis ditebang, kondisi ini juga menyulitkan pendakian karena tidak ada tempat berpegangan yang kokoh. Di atas gunung ditemukan pohon pisang dan pohon jenis umbi-umbian dan talas-talasan.

Tim Kecamatan terdiri dari Dinas ESDM Kabupaten Bogor PMI, TRC, Polsek Babakan Madang, dan Staf Kecamatan. Rombongan dipimpin Kamarudin dan Sekretaris Desa Mulyadi Anwar, usai pendakian tim melanjutkan pendakian ke puncak gunung di atas ketinggian 876 mdpl, dan singgah sebentar di Makam Keramat Mbah Putih, selanjutnya turun gunung.

Menurut Mulyadi, retakan pertama kali diketahui sekitar dua minggu lalu dari salah seorang masyarakat yang sering mencari burung di atas gunung. "Setelah mendapatkan laporan, lalu Kecamatan, Lurah dan tokoh masyarakat gelar musyarawah, dan kita berencana ingin memastikan informasi tersebut," kata Mulyadi.

Turunnya tim Kemacatan merupakan tindak lanjut dari informasi masyarakat, dengan pengaman langsung dipastikan bahwa retaknya Gunung Pancar memang benar. "Setelah ini kita akan melakukan upaya pencegahan untuk mengantisipasi terjadinya longsoran," kata Mulyadi.

Mulyadi mengatakan, jika longsor terjadi maka materialnya akan membendung Sungai Cikeruh yang berada di bawah kaki gunung, dan berdampak langsung pada dua desa di sekitar yakni Bojong Koneng dan Karang Tengah.

"Kita berharap hal itu tidak terjadi, karena masih bisa dicegah dengan mensosialisasikan masyarakat untuk tidak menambang pasir dan menebang pohon disekitar gunung, kita juga akan lakukan penanaman," katanya.

Sementara itu, menurut petugas dari Dinas ESDM, Yayan Tahyan, lokasi Gunung Pancar merupakan zona longsor. "Gunung Pancar merupakan zona lonsor, jika tidak dicegah ini tinggal menunggu waktu saja," katanya.

Yayan mengatakan, upaya yang harus dilakukan untuk mencegahnya dengan melakukan penanaman kembali, di lokasi Hutan Suaka Alam tersebut dan menghentikan tindakan pembalakan liar dan penambangan pasir yang dilakukan oleh warga sekitar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement