REPUBLIKA.CO.ID, PEKAN BARU--Tim gabungan menemukan aktivitas pembalakan liar yang berlangsung di ribuan hektare zona inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu, Riau. Kabar itu dikonfirmasi oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau Kurnia Rauf yang tengah berada di lokasi saat dihubungi dari Pekanbaru, Senin (27/12).
Tim gabungan Mabes Polri, Polda Riau, BBKSDA Riau dan Dinas Kehutanan setempat menemukan berbagai alat yang dilakukan untuk kegiatan pembalakan dan hasil rambahan di zona inti cagar biosfer yang memiliki luas 72.255 hektare itu.
Di antara temuan terdapat empat unit alat berat ekskavator, lima unit chainsaw (alat pemotong kayu), sepeda, alat penerangan mesin dompleng, ribuan kayu gelondongan, dan kayu olahan dengan volume sekitar 20 meter kubik di lokasi pembalakan.
Lokasi penemuan alat berat itu berjarak sekitar 10 kilometer antara ekskavator yang satu dengan yang lain, begitu juga kayu lokasi gelondongan dan kayu olahan yang masih berserakan.
"Kami hanya berhasil mengamankan alat berat dan hasil rambahan sebagai barang bukti, sedangkan para pelaku berhasil kabur. Tapi kita terus mengembangkan kasus ini," ujar Kurnia.
Untuk kepentingan penyidikan, lanjutnya, semua barang bukti disegel. Namun dugaan sementara, pembalakan dilakukan untuk kepentingan pembukaan lahan baru bagi perkebunan kelapa sawit.
"Kuat dugaan lokasi pembalakan bakal digunakan untuk lahan sawit, karena di sekitar lokasi ditemukan ribuan bibit sawit siap tanam. Sedangkan kayu gelondongan, masih kami dalami peruntukannya," kata dia.
Zona inti atau kawasan konservasi cagar biosfer yang dirambah itu berada di bagian dalam dari kawasan Giam Siak Bukit Batu yang dikelilingi zona peyangga dan zona transisi dengan total luas kawasan itu 178.722 hektare.
Sebagian besar di luar zona inti cagar biosfer itu berdiri hutan tanaman produksi milik konsesi industri perusahan pulp dan kertas Sinar Mas Forestry. Juru bicara Sinar Mas Forestry, Nurul Huda, mengaku lokasi pembalakan liar yang terjadi di kawasan koridor ekologis zona inti cagar biosfer yang berada di bawah pengawasan BBKSDA Riau.
"Meski demikian, kami tetap membantu upaya BBKSDA Riau dalam melakukan pengawasan karena banyak akses pintu masuk menuju ke zona inti cagar biosfer," ujarnya.