REPUBLIKA.CO.ID,REJANGLEBONG - Padi petani di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, terserang virus tungro.
"Padi yang dihasilkan banyak yang hampa," kata Sumanak, salah seorang petani di Desa Talang Benih, Kecamatan Curup, Jumat (25/2).
Daun padi yang terserang tungro ini terlihat menguning. Padahal, tanaman tersebut sudah mati dan tungro menyerang pada bagian batang padi.
Sumanak mengaku rugi hingga jutaan rupiah dengan rincian modal pembelian bibit, pengolahan lahan, pembelian pupuk serta pestisida. Sebelumnya dari pengolahan lahan seluas seperempat hektare, dia setiap kali panen mampu menghasilkan 15-16 karung gabah kering panen (GKP) atau berkisar 1,5-2 ton. Tetapi setelah terserang tungro, panen kali ini hanya menghasilkan 10 karung GKP.
Petani lain, Sunarti, mengalami hal yang sama. Ia berharap Dinas Pertanian setempat dapat memberikan bantuan dan mengatasi serangan penyakit tersebut. "Serangan tungro ini merupakan yang kedua kalinya. Kami berharap dinas terkait dapat segera mengatasinya sehingga petani tidak terus mengalami kerugian," katanya berharap.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) pada Dinas Pertanian Rejanglebong, Normansyah, mengatakan pihaknya saat ini sudah meninjau sawah yang terserang tungro yang disebabkan oleh virus yang ditularkan hama wereng hijau dan adanya perubahan cuaca. Kendati serangan penyakit tungro ini menyerang sejumlah lahan pertanian di daerah itu, kata dia, tidak akan mempengaruhi produktivitas beras asal daerah ini karena lahan yang terserang masih sedikit.