Kamis 17 Mar 2011 12:46 WIB

Tsunami Juga Bunuh Ribuan Burung Albatros di Hawai

REPUBLIKA.CO.ID, HONOLULU – Ribuan camar laut terbunuh ketika gelombang tsunami yang dipicu gempa di Jepang merambat ke Midway, pulau karang terpencil di barat laut kepulauan Hawai, menurut pihak berwenang kehidupan alam liar federal, Kamis (17/3).

Setidaknya 1.000 burung albatros Laysan dewasa dan remaja mati, bersama dengan ribuan anak burun lain, menurut pimpinan proyek Hawaiian and Pacific Islands National Wildlife Refuges, Barry W. Stieglitz.

Burung albatross Laysan berbulu hitam putih memang tidak dalam bahaya kepunahan. Sekitar 1 juta burung hidup di Perlindungan Alam Liar Pulau Karang Midway, sekitar 2092 kilometer di barat laut Honolulu. Kawasan itu adalah tempat dengan koloni albatros terbesar di dunia.

Meski demikian, Barry mengatakan kematian ribuan burung dapat mempengaruhi jumlah populasi albatros Laysan secara signifikan. Pasalanya anak burung yang ikut mati baru menetas di musim ini.

"Kemungkinan besar kita akan melihat penurunan penetasan burung tahun depan, tahun depan lagi dan setahun sesudahnya lagi," ujarnya. "Bakal ada gap dalam populasi yang berkembang biak karena burung-burung ini akan tumbuh dewasa tahun ini, matang dan mulai melakukan reproduksi untuk pertama kali." ujarnya.

Pakar biologi tidak cukup yakin berapa banyak burun laut yang bersarang di tanah itu terbunuh, karena burung-burung itu tinggal di sarang bawah tanah dan pasti terkubur di area yang disapu gelombang tsunami. Barry memerkirakan jumlah burung mati mencapai ribuan.

Namun mengingat camar albatros Laysan itu mencari makan di malam hari, Barry berharap banyak dari mereka yang keluar ketika tsunami menghantam beberapa jam menjelang fajar.

Barry mengatakan populasi di alam liar akan melambung kembali usai bencana alam seperti ini. Namun kondisi itu tak membantu bagi spesies yang kini menghadapi ancaman perubahan iklim, kehilangan habitat dan sepesies invasif lain.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement