REPUBLIKA.CO.ID,YANGON - Sebanyak 500 ekor babi tewas karena penyakit reproduksi dan respiratori sindrom Babi (PRRS) di kota kedua terbesar Myanmar, Mandalay.
Penyakit PRRS juga dikenal sebagai penyakit telinga biru yang terjadi pada babi untuk pertama kalinya di Myanmar baru-baru ini. Sebanyak 500 babi itu merupakan bagian dari 2.000 babi yang dibesarkan di 200 peternakan unggas di lima kota di Mandalay. Demikian menurut laporan media mingguan lokal Weekly Eleven News pada Senin (21/3).
Sejauh ini, penyakit tersebut terdeteksi dari bangkai babi. Penyakit tersebut belum menyebar ke hewan lain atau kepada manusia. ''Namun, penyakit tersebut menularkan babi-babi lain,'' katanya. ''Ahli bedah hewan sedang menyelidiki penyebab penyakit ini,''
Departemen peternak daging dan hewan (LBVD) telah memperingatkan masyarakat untuk mengambil tindakan biosekuriti dan melaporkan kepada pihak berwenang tentang kematian ternak yang dicurigai itu.
Sementara itu, flu burung (H5N1) melanda Sittway. Ribuan ayam, yang diduga membawa flu burung ganas, dimusnahkan setelah ditemukan mati secara tidak biasa. Myanmar pertama kali terkena flu burung H5N1 pada tahun 2006.