JAKARTA--Kondisi anak-anak di perkotaan kian mengkhawatirkan. Tak hanya penyakit fisik yang menghantui, penyakit mental pun mulai menggerogoti para calon penerus bangsa.
Di Jakarta, tak kurang 20 persen anak-anak terancam mengalami gangguan kejiwaan. Dari total penduduk Jakarta sekitar 10 juta jiwa, empat juta penduduk berusia di bawah 18 tahun. Dengan demikian, tak kurang 800 ribu anak-anak terancam gangguan kejiwaan.
"Laporan dari WHO belum lama ini, satu dari lima anak dan remaja usia di bawah 18 tahun memiliki masalah kesehatan jiwa. Dan 20 persen anak-anak di Jakarta juga mempunyai masalah tersebut," ujar Ketua Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Indonesia (Akeswari), Dwidjo Saputro, dalam diskusi di Gedung Persatuan Wartawan Indonesia Jakarta (PWI Jaya), Kamis (8/4).
Hal tersebut, kata Dwidjo, diperparah dengan tingkat kesadaran masyarakat Jakarta yang masih rendah. Selain itu, ia menunjuk pemerintah belum memberikan perhatian yang serius kepada hal ini. Dia menganggap, kondisi perkotaan yang kompleks menjadi penyebab dari banyaknya masalah kejiwaan pada anak-anak.