JAKARTA--Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), M Jusuf Kalla (JK) mengatakan, penyebab utama kasus kerusuhan Priok adalah kesalahan komunikasi. Hal itu, kata JK, bisa dilihat dari peta konflik, di mana warga melawan karena dianggap hendak menggusur makam. Sementara, pemerintah beralasan tidak ingin menggusur makam.
''Ini adalah suatu komunikasi yang tidak betul,'' kata mantan wakil Presiden RI ini kepada wartawan Republika dan Tempo, saat mengunjungi RS Koja, Jumat (16/4) sore.
Menurut JK, jika dalam kasus Priok itu tidak ada kesalahan komunikasi, pasti tidak akan terjadi bentrokan antara warga dan anggota satpol PP.
Alasan salah komunikasi itu, dilontarkan JK setelah wartawan mempertanyakan adanya isu bahwa korban-korban tewas itu adalah tumbal dari kebijakan pemerintah yang salah. Namun, JK tidak ingin memberikan komentar terlebih dahulu tentang isu itu. ''Saya tidak tahu. Saya tidak berani berkomentar, karena saya tidak tahu (persoalan detailnya, red),'' kilahnya.
JK menilai, kasus yang mengakibatkan ratusan korban terluka dan puluhan kendaraan terbakar itu, sebagai kekerasan dalam kerusuhan. ''Apakah itu perang, apakah itu konflik antar antarmasyarakat, merupakan kekerasan dalam kerusuhan. Ini failed,'' jelasnya.
Oleh karena itu, JK mengaku sedih karena kasus sederhana yang hanya berangkat dari kesalahpahaman itu bisa menimbulkan korban begitu banyak. ''Jelas, saya sedih,'' cetusnya.
Selain masuk ke ruang pasien, JK juga memantau lokasi tempat kejadian bentrok tersebut. Dengan didampingi kepala RS Koja, dia ingin tahu di mana letak kejadian kerusuhan itu.