Rabu 21 Apr 2010 05:45 WIB

Modus tak Berubah, Perampok Penumpang Taksi Incar Kaum Hawa

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Endro Yuwanto

JAKARTA--Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, perempuan tetap kerap menjadi target perampokan. Hal itu terjadi ketika kaum hawa menjadi penumpang taksi. Modusnya beragam. Kebanyakan ketika korban masuk ke dalam taksi, perampok pun beraksi.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Boy Rafli Amar, di Jakarta, Selasa (20/4). ''Mereka menganggap perempuan itu lemah,'' ujarnya.

Untuk menghindari hal itu, Boy menyarankan harus memilih taksi yang terkenal. ''Jangan taksi ecek-ecek,'' jelasnya.

Namun demikian, Boy tidak menyebut merk taksi 'ecek-ecek' atau pun taksi terkenal. Dia menyimpulkan masyarakat sudah mengetahui keduanya.

Selain itu, Boy juga menerangkan lebih baik jangan menumpangi taksi malam hari. “Jika terpaksa maka harus tahu di mana taksi biasanya mangkal,” cetusnya.

Boy mengatakan, jika di tempat yang tidak bukan biasa jadi tempat mangkal dikhawatirkan taksi tersebut menjadi incaran perampokan.

Boy mencontohkan korban perampokan yang dialami wanita paruh baya, Dasawati Panjaitan, terjadi karena tidak memilih taksi terkenal. ''Sudah begitu bukan di tempat perkumpulan taksi,'' imbuhnya.

Akibatnya, wanita itu dirampok beberapa pekan lalu. ''Uang tunai, telpon seluler, dan Kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) habis digasak,'' tutur Boy.

Boy mengatakan, polisi akan mengontrol kejahatan di taksi. ''Tapi tidak berarti satu taksi akan dijaga satu polisi. Ini tidak mungkin,'' jelasnya.

Sebab, jumlah taksi banyak. Sedangkan personil polisi tidak mencukupi. Namun demikian, Boy mengatakan, setiap hari petugas kepolisian pasti melakukan patroli keliling. Salah satu targetnya adalah memantau keamanan taksi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menambahkan, penumpang taksi, terutama kaum hawa, harus waspada. Berdasarkan data yang dimilikinya, tahun lalu terdapat 10 kasus perampokan di dalam taksi. "Tahun ini baru satu kasus. Dan kebanyakan korbannya perempuan," jelasnya lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement