Jumat 30 Apr 2010 02:08 WIB

Satpol PP Vakum, Jumlah PMKS yang Terjaring Penertiban Turun Drastis

Rep: Soraya Bunga Larasati / Red: Endro Yuwanto

JAKARTA--Suku dinas (Sudin) Sosial Jakarta Selatan (Jaksel), setidaknya menjaring sebanyak 29 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) pada sepanjang bulan April ini. Jumlah ini mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan bulan Maret lalu yang mencapai 140 PMKS.

Menurut Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jaksel, Ronny Cahyana, penurunan jumlah PMKS yang berhasil dijaring tahun ini terkait dengan vakumnya Satpol PP lebih dari satu minggu akibat kerusuhan Koja, Rabu (14/4) lalu.

"Selama ini kami selalu bergantung pada Satpol PP untuk menertibkan PMKS. Sejak insiden Koja kami hanya melakukan penghalauan saja terhadap PMKS dan tidak menjaringnya. Namun petugas kami tetap patroli ke titik-titik rawan PMKS," ujar Ronny, Kamis (29/4).

Ronny merinci, 29 PMKS yang terjaring selama April ini di antaranya, 20 orang joki 3 in 1, lima orang penderita stres, dua orang gelandangan, dan dua orang pengamen. ''Jumlah ini memang jauh menurun dibanding bulan lalu,'' ujar Ronny.

Selain kendala nonaktifnya kegiatan Satpol PP, menurut Ronny, ada kendala lain dalam penertiban PMKS ini, yakni sering bocornya informasi penertiban kepada para PMKS. ''Informasi yang bocor menyebabkan PMKS sudah cari selamat duluan,'' tuturnya.

Penertiban PMKS ini, menurut Ronny, merupakan bagian yang penting bagi masa depan para PMKS itu sendiri. ''Dalam hal penertiban ini, kami justru mau membantu karena kami tidak hanya sekadar menjaring mereka, tetapi akan mengangkat derajatnya,'' jelasnya.

Kata penertiban ini, kata Ronny, sebenarnya hanya istilah pihak sudin saat hendak menjemput PMKS dari lapangan. ''Mereka akan dibina di panti agar mempunyai keterampilan dan tidak selamanya menjadi PMKS," ujarnya menandaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement