BOGOR--Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) wilayah Bogor menyebutkan suhu udara di Bogor meningkat. Staf Analisa BMKG wilayah Bogor, Agus Theodory, Senin (3/5) menyebutkan suhu maksimal di wilayah Bogor biasanya 32 derajat celcius kini menjadi 33 derajat celcius.
Dia menjelaskan, peningkatan terjadi disebabkan beberapa faktor, diantaranya, karena matahari sudah meninggalkan equator, efek pemanasan global juga disebabkan iklim udara setempat.
"Pemanasan juga disebabkan sifat angin terjadi saat ini berupa angin "calm" (tetap), suhu udara meningkat ditambah angin yang sifatnya menetap membuat suhu makin panas," jelasnya.
Agus menyebutkan, pada tanggal 2 hingga 4 April dan tanggal 22 suhu udara di Bogor pernah mencapai 34 derjat celcius, kondisi ini dikategorikan ekstrim, karena menurunkan kelembaban udara di Bogor yang biasanya 60 persen manjadi 40 persen.
Meningkatnya suhu udara juga mempengaruhi sifat hujan yang turun, meski diprediksikan sifat dan curah hujan selama bulan Mei normal, namun karena suhu udara meningkat sifat hujan yang turun relatif singkat namun lebat. "Hujannya singkat tapi lebat, disertai angin kencang dengan kecepatan diatas 25 knot dan biasanya diselingi petir," jelasnya.
Agus mengatakan, kondisi ini akan berlangsung hingga bulan Juni. Oleh karena itu, BMKG menghimbau warga masyarakat untuk mewaspadainya. "Waspadai pohon yang tumbang, kondisi ini juga berpotensi terjadi angin puting beliung, dan gangguan kesehatan," katanya.
Prakiraan cuaca selama bulan Mei menurut BMKG sifat hujan sebagian besar normal di wilayah Bogor, dengan prakiraan curah hujan untuk wilayah bagian Utara, Timur dan Barat sebesar 200-300 ml/ bulan, sedangkan bagian Tengah dan Selatan curah hujan sebesar 300-400 ml/bulan.