REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wartawan di lingkungan Polda Metro Jaya resah akibat ulah sindikat pencuri helm. Hal ini dipicu peristiwa pencurian yang menimpa lima wartawan dalam kurun seminggu terakhir.
Bahkan pada hari Selasa (25/5), dua orang wartawan kembali menjadi korban aksi pelaku.
Peristiwa pertama menimpa wartawan Kompas.com, Ferril Dennys. Dennys kehilangan helm merk KYT yang disimpan di samping motor. “Helm saya hilang, padahal sudah dikunci di jok. Pelaku mungkin menyilet tali helm. Ini karena masih ada bekas cantolannya nempel,” keluhnya kepada Republika.
Akibat aksi pelaku, Dennys harus merelakan helm kesayangannya yang berharga Rp 200 ribu, berpindah tangan. Menurut Dennys saat itu dirinya memekis kendarannya di depan gedung Intelejen dan keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya. “Saya parkir motor saya di parkiran Intelkam. Di sana juga terparkir motor-motor lain,” kata pria berambut tipis ini.
Saat awak wartawan sedang membicarakan masalah ketidak-amanan di lingkungan Polda, seorang wartawan Antara, Taufik Ridwan, secara spontan berkata. “Jangan-jangan helm gue ilang juga lagi,” celetuknya pada kerumunan wartawan.
Dia pun segera berlari menuju kendaraan roda duanya yang terparkir di depan gedung Biro Personel Polda Metro Jaya. Ternyata apa yang dia duga menjadi kenyataan.
Helm merk Yamaha yang dia gembok di belakang jok motor raib tak berbekas. “Wah helm gw juga ilang,” kata Taufik dengan nada suara tinggi. Sama halnya dengan Dennys, helm yang dimiliki Taufik memiliki harga yang cukup tinggi. “harganya sekitar Rp 350 ribu,” ujarnya.
Markas polisi pun tak aman
Adanya kejadian-demi kejadian yang dialami awak wartawan di Polda Metro Jaya menimbulkan pertanyaan besar bagi intitusi pengamanan Ibu Kota. Markas polisi ternyata tidak memberi jaminan keamanan. Sebaliknya, atmosfer ketidak-amanan mulai menghantui para wartawan.
Sebelumnya, wartawan senior Trans Tv, Budi Tanjung, Wartawan harian Media Indonesia, Fidel Ali, serta, wartawan Inilah.com Wira Satria, juga kehilangan helm di lingkungan Polda Metro Jaya. Bedanya, ketiganya kehilangan helm di kawasan parkir Reskrimum Polda.
Dengan kejadian ini, maka dapat dipastikan pelaku beraksi hampir di tiap gedung Mapolda. Ironisnya, walau selama ini kerap meringkus pelaku kejahatan antarprovinsi atau antarnegara, namun dalam kasus ini, polisi terbukti masih kesulitan mengungkap pelaku pencurian antargedung di Mapolda Metro Jaya.
Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar mengutarakan keprihatinannya. “Saya prihatin atas peristiwa yang dialami rekan-rekan media. Ke depan akan dilakukan pengawasan yang lebih ketat terutama kemanan intern di Polda Metro jaya,” ujarnya.
Namun, ketika disinggung alasan ketidak-amanan di Polda, Boy pun berkilah. “Mungkin helmnya tertukar kali,” ujarnya enteng.
Salah satu korban pencurian helm, Fidel Ali, angkat suara. Menurutnya, polisi hendaknya memperketat keamanan di markasnya sendiri. “Kalau memang tidak mampu mengamankan, buat saja tempat penitipan helm,” sindirnya.