Kamis 17 Jun 2010 03:37 WIB

Pedagang Mayestik Enggan Pindah ke Penampungan Sementara

Rep: C16/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,AKARTA – Pedagang Pasar Mayestik Jakarta Selatan masih belum menempati tempat penampungan sementara (TPS), hingga Rabu (16/6). Padahal, pihak pengelola pasar yakni PD Pasar Jaya memberikan tenggat waktu hanya sampai Selasa (15/6) agar para pedagang segera mengosongkan Pasar Mayestik, terkait proyek peremajaan pasar tersebut.

“Saya sih ikut mayoritas, sampai sekarang masih sedikit yang baru pindah menempati TPS,” ujar Anwar (55) salah seorang pedagang perhiasan di lantai dua Pasar Mayestik, kepada Republika, Rabu (16/6). Pedagang tetap pada tuntutan awal mereka untuk meminta kelonggaran waktu menempati Pasar Mayestik hingga habis lebaran yakni September mendatang.

Alasan para pedagang untuk meminta kelonggaran karena di saat puasa dan lebaran itulah pedagang Pasar Mayestik memperoleh panen keuntungan. Namun, tuntutan para pedagang ini ditolak oleh pihak pengelola yang tetap bertahan pada rencana pembangunan semula.

Menurut Manager Area 01 Jakarta Selatan PD Pasar Jaya, Ruyani, bangunan lama Pasar Mayestik sudah harus dirobohkan Juli mendatang. “Karena itu kami minta kerjasama para pedagang, karena kalau mau menunggu lebaran pasti setiap tahun datang,” ujarnya.

Ruyani menambahkan, kelonggaran satu hari lagi diberikan pada para pedagang untuk pindah sampai Rabu (16/6). “Sosialisasi tentang pemindahan ke TPS ini kan sudah dilakukan jauh-jauah hari, kalau pedagang tak juga pindah bagaimana kita memulai proyek,” ujarnya.

Pihak PD Pasar Jaya dan pengembang proyek yakni PT Metroland, menargetkan pembangunan pasar selama 14 bulan. “Tadinya direncanakan selama 18 bulan, tapi mudah-mdahan bisa cepat jadi selama 14 bulan saja,” ujar Ruyani.

Meski menolak kepindahan mereka, namun, para pedagang tetap membenahi dagangan mereka. “Ini untuk antisipasi, siapa tahu nanti tetap dipaksa pindah,” ujar Suharti (48) pedagang pakaian di lantai 1 pasar.

Suharti mengeluhkan, sempitnya TPS yang harus mereka tempati. “Saya jadi tidak bisa memajang keseluruhan dagangan, jadi lebih dari separuh terpaksa di simpan di rumah,” jelasnya. Selain sempitnya TPS, para pedagang juga mengeluhkan lokasi TPS di Jalan Tebah 1, 2, dan 3 tersebut. “Tempatnya agak kedalam, takutnya yang mau belanja jadi malas,” tutur Suharti.

Namun keluhan para pedagang ini dianggap pihak pengelola sebagai risiko yang harus ditanggung bersama selama proyek peremajaan pasar dilakukan. PD Pasar jaya menargetkan bangunan lama sudah harus dirobohkan keseluruhan pada Juli, sehingga pembangunanya sudah dapat dimulai Agustus mendatang. “Peremajaan ini kan demi kebaikan bersama,” tegas Ruyani.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement