REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) cabang Bekasi melakukan aksi unjukrasa di depan kantor DPRD kota Bekasi Jalan Chairil Anwar kota Bekasi, Senin (28/6). Dalam aksinya mereka menuntut agar pemerintah membatalkan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).
Kenaikan tersebut rencananya akan diumumkan pada 1 Juli 2010. "Mahasiswa juga meminta agar pemerintah mencari solusi atau alternatif lain yang tidak membenani rakyat untuk menutupi kekurangan dana listrik negara" kata ketua umum HMI cabang Bekasi, Kurniawan Rahmatullah disela aksi demo itu.
Aksi itu juga disertai dengan pembuatan pernyataan rakyat kota bekasi yg menolak kenaikan TDL.
Mahasiswa meminta ketua DPRD kota Bekasi, Azhar Laena untuk menandatangani pernyataan tersebut. Azhar bersedia menemui para mahasiswa dan berdialog dengan mereka. Akan tetapi Azhar tidak ingin menandatangani pernyataan tersebut.
"Saya belum bersedia menandatangani surat pernyataan ini sebab gelar yang tercantum pada nama saya salah, saya bukan sarjana hukum tetapi sarjana ekonomi" kata Azhar.
Namun penolakan tersebut tidak membuat aksi tersebut berakhir ricuh. Aksi berjalan cukup kondusif dengan pengawalan ketat puluhan aparat dari Satpol PP dan Polres Metro Bekasi.
Seperti diberitakan sebelumnya pemerintah pada awal bulan depan berencana menaikkan TDL. Alasannya kebutuhan dana listrik negara mencapai 58 juta US Dolar. Sedangkan APBN hanya mampu menyediakan 38 juta US Dolar, sehingga ada kekurangan sebesar 20 juta US Dolar yang harus ditutupi melalui kenaikan TDL.
TDL direncanakan naik sebesar 10 hingga 20 persen dan hanya berlaku bagi pelanggan listrik diatas 900 watt