Selasa 13 Jul 2010 02:25 WIB

Porter di Bandara Soekarno-Hatta akan Dilarang

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan mengurangi jumlah porter (tukang angkat) yang saat ini masih beroperasi di seluruh terminal. Hal tersebut dilakukan supaya ketertiban bandara lebih terjaga.

Menurut Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Sudaryanto, jumlah porter yang ada di bandara sebanyak 500 orang. Menurutnya, jumlah tersebut sangat banyak dan tidak efektif untuk ukuran sebuah bandara internasional.

"Secara bertahap kami akan mengurangi jumlah porter tersebut," ucap Sudaryanto usai acara peresmian pengoperasian Terminal 1 C Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (12/7).

Menurut Sudaryanto, dalam jangka panjang pihak PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara akan menghilangkan porter tersebut. Sebab, jenis pekerjaan tersebut tidak lagi sesuai dengan konsep bandara yang memiliki sistem modern. Lebih lanjut Sudaryanto mengatakan, para penumpang nantinya akan mengurusi dan melayani sendiri kebutuhannya. "Kami sudah punya teknologi modern yang bisa melayani penumpang," jelasnya.

Namun, Sudaryanto menjamin bahwa para porter yang umumya adalah warga yang tinggal di sekitar bandara tidak akan kehilangan pekerjaan. Menurunya, para porter tersebut hanya dialihkan memegang pekerjaan lainnya sesuai dengan kebutuhan pengoperasian bandara.

Selain porter, keberadaan taksi gelap pun akan ditertibkan. Menurut Sudaryanto, dalam waktu dekat ini pihak pengelola bandara akan mengatur pemesanan taksi yang ingin digunakan oleh para penumpang.

Menurut Sudaryanto, setelah penumpang turun dari pesawat, mereka akan diberikan semacam kartu atau tanda bahwa mereka telah memesan taksi resmi yang digunakan untuk mengantar para penumpang ke tempat tujuannya masing-masing. "Dengan begitu, tidak ada lagi sopir taksi yang menawar-nawarkan jasanya di luar bandara," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement