REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sedikitnya terdapat empat rumah singgah di Jakarta Utara (Jakut) yang masih eksis. Keempat rumah singgah itu masih aktif melaksanakan tugas dan fungsinya, yakni di antaranya membina anak-anak jalanan. Bahkan secara keseluruhan, keempatnya hingga Juli ini sudah menampung dan membina 195 anak jalanan.
Keempatnya adalah Rumah Singgah Sekar, Rumah Singgah Kenari, dan Rumah Singgah Himata di Kecamatan Tanjung Priok. Sedangkan satu lagi, yaitu Rumah Singgah Kurnia yang berada di Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Keempat rumah singgah yang juga sering disebut Rumah Belajar Anak Jalanan (RBAJ) itu juga sudah memilih wilayah masing-masing, sehingga fokus antisipasinya sesuai dengan wilayah itu. Rumah Singgah Kenari membina anak jalanan di Terminal Tanjung Priok dan Jalan Raya Cilincing.
Rumah Singgah Himata membina anak jalanan di Pedongkelan (Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Kelapa Gading) dan Perempatan Coca Cola, Cempaka Putih, Rumah Singgah Sekar membina anak jalanan di Wilayah Pademangan dan Mangga Dua. Sedangkan Rumah Singgah Kurnia membina anak jalanan di Wilayah Keramat Jaya dan Plumpang Semper, Jakarta Utara.
Ketua Rumah Singgah Jakut, Mukhtar (52 tahun), mengatakan, bangga dengan aktivitasnya membina anak jalanan. Sebab, untuk mengurangi anak jalanan, kata dia, tidak harus menggunakan cara kasar, tetapi bisa dengan cara persuasif dan pembinaan terhadap anak-anak jalanan itu. ''Anak jalanan mestinya tidak diperlakukan secara kasar, mereka butuh pembinaan-pembinaan yang serius,'' kata Mukhtar, Kamis (15/7).
Menurut Mukhtar, dari jumlah anak jalanan yang dibina di rumah singgah yang dipimpinnya, hampir semuanya disebabkan faktor yang sama, yakni sama-sama masalah ekonomi. Mereka melakukan aktivitas seperti mengamen dan mengemis karena cara itu bisa dianggap sebagai solusi mengatasi masalah ekonomi.
Menurut Ilham (29), salah seorang warga Tanjung Priok yang juga peduli dengan masalah anak jalanan, di Jakut sebenarnya tidak hanya terdapat empat rumah singgah, tetapi semuanya terdapat 15 rumah singgah. ''Tapi memang, yang lebih eksis kayaknya masih yang empat itu,'' jelasnya.