REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta melakukan Sidak tabung gas di SPBE Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (20/7). Sidak ini dilakukan karena banyaknya tabung yang meledak akhir-akhir ini.
"Sidak ini bertujuan agar tidak ada salah persepsi, di mana selama ini masih saling lempar, siapa yang salah akibat banyaknya ledakan gas," kata Kadis Perindustrian dan Energi Propinsi DKI Jakarta, Yusuf Effendi Pohan.
Dari sana, kata Yusuf, pihaknya mencoba turun langsung untuk melihat para produsen gas. Dia menyatakan, saat ini produsen sudah bekerja sesuai standar yang di tetapkan oleh pemerintah. Hanya saja, lanjut dia, dalam perjalanan mungkin terjadi kelalaian hingga berdampak pada ledakan. "Mereka (produsen, red) sudah benar, tapi kadang ada, pentil lepas saat di jalan atau sesudah di tangan konsumen," jelasnya.
Dikatakan Yusuf, pihaknya ingin menunjukkan bahwa produsen tabung sudah bekerja dengan baik, karena pengisian tabung sudah ada standarnya. Hanya mungkin, lanjut dia, di dalam perjalanan ada karet yang lepas.
Yusuf juga menambahkan, kalau tempat gas harus diusahakan ada fentilasi dan lebih adalah agar tetap berhati-hati. "Meledaknya ini bisa juga kekurang hati-hatian pemakai, karena kurang memperhatikan bagaimana selang ke regulator, di bawah knot ada katup atau tidak, sehingga ketika itu bocor maka memenuhi ruangan, ketika kita bakar apa saja bisa menyambar dan meledak," paparnya.
Dalam pembelian tabung gas, Yusuf juga berharap agar masyarakat lebih teliti, karena banyak sekali gas hasil pengoplosan. Selain itu dalam pemasangannya harus lebih teliti lagi. "Kami dari Dinas Perindustrian dan Energi akan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pemasangan tabung gas yang benar, sehingga masyarakat menjadi lebih mengerti dan teliti lagi," pungkasnya.
Saat ini, menurut Yusuf, pihaknya sudah membentuk tim yang konsentrasi memberikan penyuluhan kepada masyarakat atau konsumen. "Sudah ada 30 tim dari dinas perindustrian dan energi dan dari dinas tenaga kerja," dia menandaskan.