REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Kanak-kanak (TK) Ruhul Islam di Jalan Kebon Pala I, Kampung Tanah Rendah, RT 07 RW 07, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, ambruk saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, Rabu (21/7). Runtuhan tembok dari rumah warga yang berada tepat di samping TK menimpa atap sekolah dan melukai tiga murid yang sedang mengikuti pelajaran.
Murid TK yang terluka itu adalah Revallino Geraldi Prasetyo (5) alias Reval, Fadilah Dewantara (5) alias Adi dan Muhamad Fajar Firdaus (5). Reval dan Adi mengalami luka serius di kepala.
Sementara Fajar mengalami luka ringan di tangannya. Ketiga anak langsung dilarikan ke RS Mitra Jatinegara, Jakarta Timur. Reval mendapat 10 jahitan di kepala dan Adi sembilan jahitan.
Fitria guru yang sedang mengajar saat itu menyatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Saat itu ia sedang mengajar mata pelajaran Iqra. Muridnya sedang konsentrasi belajar membaca buku Iqra mulai jilid I hingga VI. Suara mereka seperti lebah. Fitria sendiri sedang memperhatikan bacaan iqra dua orang muridnya.
Saat sedang asyik mengajar tiba-tiba saja atap yang terbuat dari asbes rubuh tertimpa tembok yang runtuh dari rumah warga, Samidin, yang ada di samping TK. "Anak-anak berteriak histeris dan langsung berlarian keluar," katanya.
Samidin (62) pemilik rumah yang ada disebelah TK itu mengaku memang tembok rumahnya menyatu dengan bangunan sekolah dan rubuh menimpa atap sekolah yang melukai anak-anak yang sedang belajar. "Selama ini tidak pernah terjadi masalah, dan kata tukang bangunan temboknya masih kuat," katanya. Sayangnya, dugaan itu meleset.
TK Ruhul Islam menempati gedung yang terbagi dalam dua bagian. Dua kelas menghimpit dengan rumah warga Samidin, sedangkan satu ruang kelas yang lebih kecil terpisah sendiri. TK ini biasa menampung 88 anak dengan pembagian Kelas B mengisi di pagi hari dan kelas A di siang hari.
TK B menampung 17 anak dalam semua kelas. Sedangkan TK A menampung 13 anak, yang terbagi dua kelas. Saat kejadian dikelas yang atapnya ambruk tertimpa tembok itu ada 17 siswa yang sedang belajar mata pelajaran Iqra.
Kapolsek Jatinegara, Komisaris Sriyanto, mengatakan bangunan tersebut roboh disebabkan bagian atas bangunan tidak dicor. Selain itu, frekuensi banjir yang tinggi juga menjadi penyebab. Saat ini, dirinya sedang mengolah tempat kejadian dan memeriksa sejumlah saksi. Belum ada tersangka yang ditetapkan akibat peristiwa itu.