REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Seluruh fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI menilai kinerja pemanfaatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI berjalan lamban, menyusul masih rendahnya tingkat serapan anggaran tahun ini. Selain itu, target realisasi pendapatan daerah hingga akhir semester I/2010 juga tidak tercapai.
Hal tersebut disampaikan perwakilan fraksi dalam rapat paripurna DKI mengenai pandangan umum fraksi tentang APBD perubahan 2010, Kamis (22/7).
Lambannya kinerja APBD tersebut, menurut mereka tidak sejalan dengan usulan penambahan anggaran DKI yang tahun ini dinaikkan menjadi Rp 26,71 triliun dari semula ditetapkan Rp2 4,67 triliun. Pasalnya, dengan penambahan tersebut, dapat berakibat pada penyerapan yang rendah di akhir tahun dan kemungkinan membengkaknya kembali sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa).
Selain menilai lambannya kinerja APBD, sembilan fraksi di DPRD itu pun menyoroti usulan Pemprov DKI menurunkan target sejumlah pendapatan daerah, terutama dari tujuh sektor pajak daerah. Usulan ini menunjukkan adanya sikap pesimistis Pemprov DKI terhadap capaian jenis pajak yang termasuk pajak andalan Kota Jakarta.