REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-- Stasiun kereta rel listrik (KRL) Pondok Cina, Beji, Depok, Jabar terbakar. Kebakaran itu menghanguskan bagian sebelah utara stasiun, meliputi tiga loket utama karcis, kantor kepala stasiun, satu kios pedagang, dan toilet umum. Selain itu, sebanyak 36 sepeda motor yang ada di area parkir stasiun pun habis terbakar.
Menurut saksi mata, Sahroni (42), warga RT 1 RW 8 Pondok Cina, kebakaran terjadi sekitar pukul 01.45 WIB. Saat itu, ia yang masih terjaga sedang menonton bola di teve rumahnya yang terletak sekitar 200 meter dari stasiun.
"Tiba-tiba saya dengar di luar ada suara ledakan dari area parkir. Pas saya buka pintu rumah dan keluar, saya lihat stasiun sudah terbakar. Apinya besar," katanya pada sejumlah wartawan.
Saat peristiwa terjadi, puluhan warga tak mampu melakukan tindakan apa pun untuk memadamkan api. Pasalnya, daerah ini tak dekat dengan sumber air. Sekitar 40 menit kemudian, pukul 02.30 WIB, jajaran Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Depok akhirnya datang. Api kemudian padam sekitar pukul 04.00 WIB.
Kepala Stasiun Pondok Cina, Nasrudin, mengungkapkan akibat kejadian ini ribuan karcis KRL dan dokumen-dokumen penting ludes dimakan api. Meski begitu, kebakaran ini tak mengganggu persinyalan kereta yang datang dari Jakarta maupun Bogor. "Tapi, pemberitahuan datangnya kereta terpaksa harus dilakukan dengan toa yang dibawa petugas," jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Depok, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Saidal Mursalin, mengatakan telah memeriksa beberapa saksi. Petugas parkir Nuru Sinaga dan Setiawan sedang dimintai keterangan di Kepolisian Sektor (Polsek) Beji. Selain itu, pemilik parkir, Nasir juga turut diperiksa.
Sekitar pukul 08.00 WIB, Menteri Perhubungan RI, Freddy Numberi, mendatangi lokasi kejadian. Ia ditemani kapolres Depok dan kepala stasiun untuk berkeliling meninjau lokasi selama 15 menit.
Freddy mengharapkan kejadian ini bisa memberi pelajaran pada pihak stasiun agar lebih memperhatikan posisi stasiun dengan bangunan lainnya. "Ya tadi saya lihat memang sedikit berdekatan," ujarnya. Namun yang pasti operasional KA tak boleh terganggu," kata Freddy.