REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kerusakan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) di Muara Karang, Jakarta Utara ikut mencederai tiga orang karyawan. Ketiganya terkena tegangan tinggi karena belalai crane itu tersangkut ke kabel bermuatan listrik 150 kilo Volt Ampere (KVA), Selasa (3/8).
Ketiga korban adalah Babah (operator crane), Wahid (supervisor proyek penambahan daya), dan Sidik, pekerja di PLTGU. Direktur PLN Jawa-Bali, Ngurah Adnyana, mengatakan ketiga korban sempat mendapat perawatan di klinik PLTGU Muara Karang. "Mereka sempat terpental 10 meter dan menderita luka bakar ringan di tangannya", kata Ngurah.
Menurut Ngurah, proses penggantian instalasi sudah selesai pukul 12.00 WIB siang. Sebelumnya diberitakan, kerusakan di PLTGU Muara Karang disebabkan alat berat yang menabrak salah satu gardu sehingga terjadi gangguan yang menyebabkan padamnya listrik di sejumlah daerah.
Humas PLTGU Muara Karang, Bambang Satrio, menjelaskan alat berat itu milik kontraktor asal Jepang yang sedang mengerjakan proyek penambahan daya. Akibat kejadian itu, Jakarta kehilangan daya 700 megawatt.