Jumat 20 Aug 2010 02:16 WIB

Parpol di Tangsel Patok Rp 500 Juta per Kursi DPRD untuk Dukung Cawali

Rep: c25/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Partai Politik di Kota Tangsel diduga memasang tarif tinggi untuk mendukung salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Tangsel. Akibatnya, pasangan yang tidak sanggup memenuhi harga yang ditentukan parpol gagal meraih dukungan.

Jazuli Abdillah, salah satu anggota tim sukses pasangan Achmad Suwandhi-Marissa Haque, menjelaskan secara rinci. Menurutnya, ada salah satu partai politik yang meminta uang 'infak' untuk satu kursi dukungan sebesar Rp 500 juta.

Jazuli mengatakan, pada awalnya pihaknya menyetujui harga tersebut karena masih dalam batas toleransi kewajaran. Namun, harga tersebut berubah lebih tinggi pada keesokan harinya karena ada pasangan lain yang berani membayar untuk satu kursi dukungan lebih besar dari Rp 500 juta tersebut.

"Pihak kami menilai itu sudah menjadi harga jual beli," kata Jazuli saat dihubungi Republika, Kamis (19/8).

Menurut Jazuli, melihat kondisi seperti itu, pasangan Suwandhi-Marissa memutuskan untuk membatalkan pencalonannya sebagai peserta pemilukada ke KPUD Kota Tangsel pada 15 Agustus 2010 lalu. Pasalnya, hal tersebut dinilai sudah sangat jauh menyimpang dari visi dan misi pasangan Suwandhi-Marissa yang ingin memulai membangun Kota Tangsel dengan cara yang sehat dan bersih.

Burhanuddin Muhtadi, Peneliti senior LSI (Lembaga Survey Indonesia) sekaligus Inisiator JPTS (Jaringan Pemilih Tangerang Selatan), mengatakan, jika memang benar partai politik mematok tarif tinggi pada setiap pasangan calon, maka sebuah partai politik tidak ubahnya pemburu uang.

"Mereka hanya mendukung calon yang memiliki uang," kata Burhanuddin.

Akibatnya, Burhanuddin melanjutkan, para calon yang mempunyai potensi tapi tidak memiliki uang tidak dilirik sedikitpun oleh partai politik. Menurutnya, jika pada awalnya saja sudah seperti ini bukan tidak mungkin setelah para kandidat yang memiliki uang tersebut menang, dengan berbagai cara mereka akan berupaya mengembalikan modal dan mencari keuntungan pribadi dengan jabatan yang telah diraihnya.

Sementara itu, Rumahamen, Ketua DPD PKS Kota Tangsel sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, membantah pernyataan itu. "Kita memilih pasangan calon yang tepat karena telah ada komunikasi politik yang jelas," ucap Ruhamaben saat dihubungi Republika, Kamis (19/8).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement