REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Wali Kota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, melakukan mutasi besar-besaran. Setidaknya sebanyak 58 pejabat pemerintah di lingkungan Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Utara dimutasi jabatannya. Jumlah itu terdiri dari 13 lurah, enam wakil lurah, dan 39 pejabat suku dinas.
Menurut Bambang, mutasi yang dilakukannya itu untuk untuk memperbaiki kinerja pemerintahan. Dengan mutasi, ia berharap tidak terjadi kejenuhan dan adanya gairah dalam melaksanakan tugasnya sehingga roda pemerintahan bisa kembali berjalan optimal.
“Selain untuk penyegaran, ini untuk meningkatkan kesolidan, sehingga semua elemen pemerintah bisa bekerja sama dalam kondisi apa pun,” kata Bambang, saat pelantikan pejabat hasil mutasi, di Ruang Bahari, Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Senin (23/8). Pergantian pejabat eselon III dan IV dalam pemerintahan itu, ujarnya, bagian dari perilaku organisasi pemerintahan yang substansinya untuk mewujudkan terselenggaranya pemerintahan yanng makin efisien, efektif, dan produktif.
Dalam mutasi itu juga terdapat empat kepala suku dinas yang diganti, yakni kasudin pemakaman, kasudin pertamanan, kasudin tenaga kerja dan transmigrasi, dan kasudin kebakaran. “Tunjukkan soliditas dan kapabilitas yang dilandasi dengan etos kerja yang positif dengan senantiasa melaksanakan terobosan, penyesuaian, dan perbaikan di segala bidang. Itu sebagai wujud antisipatif munculnya sorotan negatif dari masyarakat,” ungkapnya.
Wali Kota juga menegaskan pentingnya komitmen kepemimpinan. Di dalam jajaran pemerintahan di Jakarta Utara, menurut Bambang, masih terjadi banyak kelemahan komitmen dalam kepemimpinan yang telah membudaya dan mengakar dalam diri aparatur pemerintah. Lemahnya komitmen itu telah menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat.
“Lemahnya komitmen ini akan berdampak pada lemahnya ‘sense of direction’ pada masyarakat. Pada gilirannya ini akan melemahkan kesediaan masyarakat untuk mendukung, bersedia, dan berpartisipasi dalam proses pembangunan,” jelas Bambang.