REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Christina, warga Bogor, bahagia betul menceritakan layanan baru dalam moda transportasi langganannya, kereta api. Sepekan ini, kereta khusus wanita telah memanjakannya. Di gerbong ini, semua penumpang adalah perempuan. "Tak perlu waswas ada pria iseng saat berdesak-desak di kereta seperti biasanya," ujarnya.
Pada tahap awal, PT KCJ hanya menyiapkan 10 rangkaian kereta untuk pengoperasian KKW. Dalam satu rangkaian terdapat dua KKW, yakni kereta nomor satu dan delapan. Sedangkan, kereta nomor dua hingga tujuh diperuntukkan bagi penumpang campuran. Bagi, penumpang perempuan yang tidak mau menggunakan KKW diperbolehkan naik di kereta campuran. PT KCJ memasang stiker dan pemberitahuan di setiap KKW.
Saat ini, layanan KKW hanya dioperasikan untuk KRL Ekspres dan Ekonomi AC.
Yang menarik, meski sudah sepekan lebih beroperasi, masih banyak kaum pria yang salah gerbong. Walau ada tulisan mencolok di badan gerbong, tetap saja ada kaum Adam yang nyelonong masuk. Biasanya, para perempuan akan menegur, "Bapak salah gerbong."
Saking semangatnya, kadang beberapa orang kompakan mengucapkan teguran itu. Sesudahnya, para penumpang perempuan yang tidak saling kenal tapi menyampaikan teguran yang sama, tersenyum simpul bersama.
Pantauan di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, berkali-kali petugas PT KAI mengumumkan lewat pengeras suara bahwa kereta nomor satu dan delapan hanya dikhususkan untuk penumpang wanita. “Kereta Pakuan Ekspres tujuan Bogor. Kereta nomor satu dan delapan dikhususkan untuk wanita,” tegas salah satu petugas melalui pengeras suara.
Namun, masih ada penumpang laki-laki yang memasuki kereta yang ditempeli stiker warna merah muda bergambar seorang perempuan dengan tulisan “Kereta Khusus Wanita”. Petugas yang mengetahui kejadian itu langsung meminta penumpang laki-laki tersebut pindah ke kereta campuran. Dalam setiap KKW terdapat empat petugas yang terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan.
Renny Fitria Sari, salah satu pengguna Kereta Pakuan Ekspres mengatakan, pengoperasian KKW cukup efektif. Hanya saja, dia menilai jumlah kereta khusus wanita masih kurang. Untuk itu, pihaknya meminta PT KCJ menambah kereta khusus wanita. Renny juga berharap pengoperasian kereta khusus wanita tak sekedar seremonial. Pihaknnya meminta PT KCJ terus melakukan pemantauan agar pelaksanaannya maksimal.