REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pasar rakyat yang digelar di lingkungan kantor Walikota Jakarta Barat diwarnai peredaran kupon palsu. Kepala Bagian Perekonomian Jakarta Barat, Haryanto, menyesalkan tindakan pemalsuan kupon tersebut.
Haryanto berjanji akan menindak tegas bila orang yang melakukan pemalsuan itu tertangkap. "Kami sedang selidiki dari mana asal kupon palsu itu. Saat ini, Kami sedang mendata berapa jumlah kupon palsu yang diterima peserta pasar murah," ujar Haryanto, Rabu (25/8).
Dikatakan Haryanto, panitia hanya menyebarkan sebanyak 4 ribu kupon untuk warga kurang mampu di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kebon Jeruk dan Kembangan. Teknisnya, kupon diserahkan langsung ke RW dan disebar ke warga. Kupon asli, lanjutnya bercap basah berwarna biru. Sedangkan yang palsu cap hitam karena difotocopy. "Kegiatan masih satu hari lagi, saya harap stand lebih teliti memeriksa kupon yang diserahkan,” katanya.
Temuan ini bermula saat ada salah seorang hendak menukarkan kupon biru yang dimilikinya. Namun, petugas keamanan yang berjaga melihat ada kejanggalan. Sebab, meski kupon tersebut berwarna biru dan berukuran sama dengan kupon asli, namun cap yang tertera sedikit berbeda. Terlihat, cap tersebut berwarna hitam, hasil fotocopy.
Di pasar rakyat itu dijual sembako dengan harga murah. Selain itu, ada pula barang dagangan lain seperti baju muslim, mukena, hingga perhiasan. Ada sekitar 80 meja yang disediakan untuk 10 peritel dan pedagang binaan sudin-sudin Jakarta Barat.
Sri Hartati Fauzi Bowo, Ketua TP PKK DKI Jakarta mengaku prihatin atas beredarnya kupon palsu yang dinilai mencoreng nama pemerintah. Dia meminta agar Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat segera mengambil tindakan. "Saya prihatin di saat kami akan membantu warga yang membutuhkan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.