Kamis 26 Aug 2010 18:56 WIB

Longsor di Kota Bogor Tewaskan Dua Warga

Rep: Wiana Paragoan/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Bogor, Jawa Barat, menyebabkan tiga rumah rata dengan tanah. Tidak hanya itu, longsor kali ini memakan korban jiwa, dua warga pun ikut tewas. Longsor terjadi pada Rabu malam (25/8) sekitar pukul 22.00 WIB.

Longsor terjadi di Kampung Sindangsari Kelurahan Kebun Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Kedua warga yang tewas merupakan warga Kampung Sindangsari RT 4/3, Kelurahan Kebun Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Korban bernama Mumuh (51 tahun), Nisa (4) yang merupakan anak Mumuh. Sementara tetangga Mumuh yang bernama Nano (45) masih dalam pencarian tim SAR. Korban selamat bernama Endang (35) istri Mumuh. Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Umum Karya Bhakti, Bogor.

Syamsul Rizal Efendi (40), tetangga para korban, mengatakan, peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. ''Saat itu hujan deras dan angin kencang,'' ujar Syamsul yang rumahnya ikut hancur karena longsor.

''Usai hujan deras, kami mendengar suara gemuruh yang begitu besar. Tidak lama, kami mendengar suara minta tolong dari arah dapur. Dapur kami hancur karena tertimpa longsor yang berasal dari rumah tetangga yang terbawa longsor,'' kata Syamsul.

Syamsul pun langsung meminta tolong kepada tetangga yang lain. Warga kemudian berbondong-bondong mengevakuasi tetangga mereka yang masih tertimbun longsor.

Karena kondisi medan yang masih labil dan peralatan yang minim, Syamsul dan warga meminta bantuan kepada aparat kepolisian Polsek Bogor Tengah. Tidak lama kemudian, datang bantuan dari Kodim, Koramil, Satuan Polisi Pamong Praja, dan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bogor.

Satu persatu korban berhasil dievakuasi oleh tim gabungan. Yang pertama berhasil di evakuasi Endang dan langsung dilarikan ke RSU Karya Bhakti. Sementara itu, Mumuh dan Nisa sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Menurut Rizal, satu keluarga itu berada di belakang rumah. Sementara Nano hingga Kamis (26/8) dinihari, belum ditemukan. Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian.

Bencana longsor diduga terjadi karena keberadaan rumah warga berada di dataran tinggi. Kondisi seperti itu memang rawan longsor. Ditambah dengan hujan deras yang mengguyur Bogor dari sore hingga malam hari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement