Selasa 31 Aug 2010 02:45 WIB

Ayam Oplosan Ditemukan di Supermarket di Kota Bogor

Rep: c31/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR —Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Dinas Pertanian Kota Bogor, dan  Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan (BPMPP) Departemen Pertanian RI kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar swalayan dan pasar tradisional di Kota Bogor, Senin (30/8). Dalam sidak di sebuah supermasket di Plaza Jambu Dua, tim menemukan daging ayam yang dioplos antara daging lama tak layak konsumsi dengan daging baru. "Dua ekor ayam yang sudah dibungkus plastik ini pH-nya mencapai 6,4 derajat,” kata drh Wiwit Subiyanti, petugas pemeriksa dari BPMPP kepada wartawan saat sidak.

Ayam yang kadar pH-nya melebihi ambang normal ini dicampur dengan ayam yang pH-nya bagus. ”Tapi secara kasat mata ketahuan kok yang mana yang masih bagus untuk dikonsumsi,” kata dia.

Masih di tempat yang sama, mereka juga menemukan tomat busu dicampur tomat segar. ”Tomat busuk ini dicampur dengan tomat yang masih segar, kemudian diberi diskon 30 persen, jeruk busuk pun masih ditaruh di lemari pendingin. Kalau dijual di pasar tradisional sih wajar, tapi ini dijual di Supermarket,” kata Mangahit Sinaga, Kabid Perdagangan Disperindakop Kota Bogor.

Menanggapi temuan makanan busuk di Ramayana Supermarket, Heriyana, penanggung jawab Ramayana Supermarket, mengakui kelalaian pihaknya. ”Saya akui memang lolos barang seperti ini. Seharusnya ditarik. Untuk tomat sebenarnya setiap hari kami menggantinnya dengan stok baru. Kami akan tarik semua barang yang tidak layak konsumsi,” kata dia.

Sementara itu di Pasar Tradisional Gunung Batu, petugas menemukan makanan mengandung zat berbahaya, seperti pewarna pakaian dan formalin. Petugas menyita bakso yang diduga mengandung boraks.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement