REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Sebanyak 15 perusahaan bersaing dalam memperebutkan tender proyek surat suara. Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Depok, Raden Salamun, mengatakan telah membuka pendaftaran tender surat suara mulai 19-31 Agustus lalu.
“Sekarang sedang dalam masa pengajuan penawaran,” ujarnya Jumat (3/8). Ia menjelaskan karena tak memiliki kewenangan untuk melakukan pelelangan, maka KPU Depok akan bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Depok. Nantinya peserta tender akan diwawancarai untuk tes kelayakkan.
Selain kertas suara, KPU Depok juga menenderkan kartu pemilih dan pembuatan formulir modul C. Untuk kartu pemilih, terdapat 35 perusahaan yang mendaftara tender. Sementara untuk formulir modul C diikuti 34 perusahaan.
Anggota KPU Depok, Impi Khani Bajuri, mengatakan meski tak tahu persis, total anggaran untuk proyek ini nilainya miliaran rupiah. “Untuk surat suara saja mencapai Rp 600 juta lebih,” katanya.
Rencananya surat suara akan dibuat sebanyak jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang ada ditambah 2,5 persen untuk cadangan. Dari perhitungan terakhir yang dilakukan terdapat 1.053.877 pemilih tetap. Mereka terdiri dari 529.013 laki-laki dan 524.864 perempuan yang tersebar di 11 kecamatan di Depok.
Selain lelang logistik keperluan pemilukada, KPU juga melelang logistik eks (bekas) Pemilu 2009 lalu. Menurut salah satu pegawai secretariat KPU, Agus, lelang eks logistik Pemilu 2009 ini telah dibuka mulai Rabu (1/9). “Hingga kini baru ada 25 perusahaan yang mendaftar,” katanya.