Selasa 07 Sep 2010 01:45 WIB

Pilot Gantole Tewas Saat akan Pantau Arus Mudik di Cikampek

Rep: Wiana Paragoan/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Renee Widodo (49 tahun), pilot pesawat latih jenis gantole bermesin (PKS 277), tewas saat akan memantau arus mudik di kawasan Cikampek, Jawa Barat. Peristiwa terjadi pada Senin (6/9) sekitar pukul 07.00 WIB.

Gerhard Sitorus, Instruktur Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Pusat, mengatakan hal itu atas inisiatif korban sendiri. ''Lebaran tahun lalu, dia juga ikut memantau arus mudik di Cikampek,'' kata Gerhard kepada wartawan di Rumah Sakit Palang merah Indonesia (RS PMI), Senin (6/9).

Sementara itu, pihak keluarga datang ke RS PMI sekitar pukul 12.30 WIB. Istri korban Herlina mengatakan Ia sempat mengantarkan suaminya ke Lido Aero Sport Club, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Sempat ada firasat mengenai kepergian suaminya, namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut karena masih dalam suasana berduka.

Adik Herlina, yang bernama Ria, mengatakan, setelah mengantarkan korban ke Lido Aero Sport Club, mereka langsung menuju ke Karawang, karena ada suatu urusan. “Namun baru sampai Cikampek sekitar pukul 08.30, mendapat telepon tentang insiden jatuhnya pesawat latih yang dikemudikan Renee,” kata Ria, yang turut datang ke RS PMI.

Hingga pukul 13.00 jenasah korban masih berada di ruang forensic RS PMI. Bagian dalam dada korban remuk, kaki kanan dan kiri korban patah akibat terhimpit badan pesawat.

Gantole bermesin ini dapat bermuatan dua orang, yaitu pilot dan tandemannya. Namun saat menerbangkannya, Renee hanya seorang diri.

Sementara itu, kata Kolonel (Pnb) Eding Sungkana, Kepala Dinas Operasional Lapangan Udara (lanud) Atang Sandjaja, penyebab jatuhnya pesawat latih jenis gantole bermesin ini masih diselidiki oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Ini karena penyebab masih simpang siur, ada yang mengatakan karena mesin sempat mati juga ada yang mengatakan ada masalah di bagian sayapnya. ''Untuk memastikan penyebab jatuhnya pesawat itu, akan diselidiki oleh petugas KNKT,'' jelasnya.

Setelah dilakukan visum, korban akan dibawa keluarganya ke rumah duka di Bulak Kapal Permai Blok EE No 5, RT 5/14, Bekasi Timur.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

  • 1 kali
  • 2 kali
  • 3 kali
  • 4 kali
  • Lebih dari 5 kali
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement