Selasa 07 Sep 2010 01:53 WIB

Pencurian Rel Marak saat Lebaran, Juru Penyidik Stasiun Bekasi Ditambah

Rep: Maryana/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Maraknya pencurian perangkat rel kereta menjelang Lebaran, membuat pihak Stasiun Kota Bekasi menambah personil Juru Penyilik Jalan (JPJ). Saat ini ada tambahan dua orang JPJ dari sebelumnya hanya empat petugas.

''Regu khusus pemeriksa rel ini bekerja 24 jam dibagi menjadi empat shift. Setiap satu petugas JPJ berkewajiban memeriksa rel kereta sepanjang enam kilometer,'' ujar Tata usaha Stasiun Bekasi, Endarno kepada Republika, Senin (6/9).

Mereka harus terus berkoordinasi dengan pihak stasiun agar tidak berpapasan langsung dengan kereta yang melintas. Para JPJ dilengkapi dengan alat-alat yang lengkap sehingga jika menemukan perangkat rel yang rusak atau hilang langsung diganti atau diperbaiki. "Kebanyakan yang hilang itu bautnya" kata Endarno.

Perangkat rel kereta yang menjadi incaran antara lain baut yang menempel di bantalan rel, besi pengunci, pemindai rel, dan penyangga. Maraknya pencurian perangkat rel di sekitar Tambun diketahui pada Jumat (3/9) oleh pihak kepolisian sektor Tambun. Menurut Kepala Kepolisian Sektor Tambun, Ajun Komisaris Sutriyono perangkat rel yang dicuri berupa puluhan baut dan besi pengunci. "Kecurigaan atau dugaan kami benda-benda itu dicuri oleh pengumpul besi tua" ujar Sutriyono kepada wartawan pada Jumat (3/9).

Untuk pengawasan pencurian itu petugas stasiun mendapat tambahan personil dari Polsek Tambun agar melakukan pengawasan rel setiap hari. Sementara di Stasiun Bekasi sudah terlihat posko pengamanan Lebaran. Dengan menempatkan sekitar 12 personil gabungan dari kepolisian, TNI, petugas stasiun, dan pramuka.

Lonjakan penumpang kereta, lanjut Endarno, akan terjadi pada H-2 dan H-1. Pada 2009 penumpang kereta mencapai 2987 yang berangkat menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement