REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Parkir inap di Bandara Soekarno-Hatta melebihi kapasitas para hari pertama dan kedua lebaran. Meski begitu, jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas parkir inap tersebut tidak mengganggu parkir regular selama lebaran.
Menurut Sugeng Hariadi, petugas posko mudik lebaran Bandara Soekarno-Hatta, seluruh kanopi (ruangan beratap) yang disediakan oleh PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara tidak cukup menampung jumlah kendaraan yang diparkir inapkan oleh pemudik. Sehingga, kendaraan yang diparkir inapkan oleh pemudik harus rela memarkir kendaraannya di ruangan terbuka.
"Para pemudik yang ingin menitipkan kendaraannya di bandara selama mudik menyetujui usul kita untuk diparkir di ruang terbuka," kata Sugeng kepada Republika, Sabtu (11/9).
Sebagai contoh, Sugeng menjelaskan, jumlah kapasitas parkir inap di Terminal I A hanya cukup untuk menampung sebanyak 75 kendaraan roda dua (mobil) sedangkan pada H1 dan H2 lebaran jumlah mobil yang diparkir inapkan sebanyak 243 unit. Sementara di terminal I B, parkir inap yang disediakan hanya cukup menampung untuk 130 unit mobil sedangkan yang ditampung pada H1 dan H2 lebaran sebanyak 210 unit mobil.
Begitu pula dengan di Terminal 2D, pengelola bandara hanya menyediakan ruang parkir inap sebanyak 300 unit mobil sedangkan yang ditampung pada saat ini mencapai 450 unit mobil.
Meski hampir seluruh ruang parkir inap yang disediakan oleh pengelola bandara penuh, Sugeng memastikan untuk operasional parkir reguler tidak ada yang terganggu. Sebab, jumlah mobil yang masuk ke bandara pada H1 dan H2 lebaran tidak sebanyak pada saat arus mudik lebaran.
Untuk biayayanya, Sugeng menyebutkan bahwa pada enam jam pertama satu unit mobil dikenakan biaya Rp 20 ribu. Lepas dari enam jam tersebut, per jam nya satu unit mobil dikenakan biaya Rp 2 ribu.