Sabtu 18 Sep 2010 06:58 WIB

Walah, Listrik Bandara Padam Lagi

Rep: C25/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Aliran listrik Bandara Soekarno-Hatta kembali padam, Kamis (17/9). PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara memastikan operasional bandara tidak ada yang terganggu.

Menurut Humas PT Angkasa Pura II, Andang Santosa, listrik padam sekitar 10 menit mulai pukul 12.30 WIB hingga pukul 12.40 WIB. Andang mengatakan, penyebab aliran listrik hingga saat ini belum diketahui.

"Yang terpenting, saat aliran listrik putus tadi, sistem genset kita langsung berfungsi," kata Andang saat dihubungi Republika.

Andang memastikan, putusnya aliran listrik selama 10 menit tersebut sama sekali tidak menyebabkan operasional bandara terganggu. Karena, sistem genset yang berfungsi langsung mengambil alih seluruh sistem kelistrikan di bandara.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Hari Cahyono, membantah putusnya aliran listrik menyebabkan sejumlah penerbangan tertunda.

"Yang jelas tidak ada operasional bandara yang terganggu dan putusnya aliran listrik tidak menyebabkan keterlambatan jadwal penerbangan di bandara Soekarno-Hatta," kata Hari.

Terputusnya aliran listrik Bandara Soekarno-Hatta sudah beberapa kali terjadi pada tahun ini. Aliran listrik terputus pertama kali pada Rabu (21/7) pagi. Pada waktu itu, listrik padam selama 50 menit akibat rusaknya gardu listrik PLN di Muara Karang, Jakarta Utara.

Kejadian yang sama terjadi pada Selasa (3/8) pagi, listrik di Bandara Soekarno-Hatta padam selama 35 menit juga diakibatkan terjadinya gangguan di gardu Listrik PLN Muara Karang, Jakarta Utara.

Sedangkan kejadian terakhir terjadi pada Jumat (6/8) pagi. Aliran listrik terputus selama dua jam. Padamnya listrik tersebut berdasarkan data dari MPS (Main Power Station) bandara terjadi karena adanya kedipan listrik (ficker) selama 1,7 detik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement