REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—-Harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional Bogor, pada H+7 hingga sekarang masih mengalami fluktuasi. Beberapa harga sudah mulai turun, namun ada juga yang stabil bahkan naik.
Berdasarkan pantauan, beberapa harga sembako, seperti minyak curah dari Rp 9.929 per liternya turun menjadi Rp 9.857 per liter. Telur ayam turun dari Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 14.000 per kilogram.
Harga sembako yang stabil antara lain, beras jenis IR 46 masih bertahan pada harga Rp5.986 per kilogram, gula dalam negeri Rp10.357 per kilogram, dan tepung terigu Rp7.500 per kilogram.
Harga sejumlah sayuran juga cenderung stabil, seperti kentang enam ribu rupiah per kilogram, tomat lima ribu rupiah per kilogram, bawang merah Rp 12.000 per kilogram, wortel empat ribu rupiah per kilogram, kol lima ribu rupiah per kilogarm, dan buncis enam ribu rupiah per kilogram. Harga bawang merah mulai stabil di kisaran Rp 10 ribu per kilogram.
Sedangkan harga-harga yang mengalami kenaikan antara lain, harga ayam potong yang masih berada di kisaran Rp 30 ribu, yang berarti naik seribu rupiah dari H+2 Lebaran yang hanya dijual seharga Rp 29 ribu.
Cabe merah keriting juga naik dari Rp 15 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogramnya, cabe merah besar Rp 14 ribu menjadi Rp 21.571 per kilogramnya. Begitu pula bawang putih yang tadinya Rp 20 ribu kini menjadi Rp 22 ribu per kilogramnya.
Menurut salah seorang pedagang, harga di pasar saat ini cenderung bergerak stabil. Sebelumnya beberapa barang sempat mengalami kenaikan lantaran aktivitas jual beli di pasar belum optimal. Kenaikan harga biasanya dipicu juga oleh cuaca yang tidak bagus.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bogor, Mangahit Sinaga mengatakan, harga beberapa komoditas bahan pokok cenderung stabil, kecuali harga cabai yang meningkat sekitar 5,6 persen. “Secara umum harga sembako stabil, bahkan ada yang sudah turun,” ujarnya.
Menurut Mangahit, stabilnya harga sembako tersebut dipengaruhi mekanisme pasar yang kembali normal. Serta, didukung lancarnya distribusi dan stok yang cukup. “Distribusi sudah tak macet lagi,” kata dia.